Pakai Kalung Berbau Ras, Jay Z Tuai Kontroversi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Rapper ternama Amerika Serikat, Jay-Z, menuai kontroversi usai terlihat dalam sebuah pertandingan bola basket di Kota New York, pekan lalu. Jay-Z terlihat mengenakan kalung dengan simbol Five Percent Nation, sebuah organisasi pecahan dari Nation of Islam yang memiliki pemikiran bahwa orang kulit putih itu jahat dan sering memandang rendah kaum kulit hitam.
Saat ditanya oleh seorang reporter mengenai makna simbol yang menggantung pada lehernya tersebut, Jay-Z hanya mengangkat bahunya dan berkata “sedikit”.
Ini bukan pertama kalinya rapper tersebut dikaitkan dengan organisasi Five Percent Nation. Sebelumnya, ia pernah tertangkap kamera kala menggunakan kalung lain dengan simbol yang sama, kala di interview salah satu radio mengenai albumnya, Magna Carta Holy Grail, musim panas lalu.
Menurut beberapa pihak, dalam album tersebut terdapat lagu berjudul Heaven, dimana dalam lirik laguitu Jay-Z menyinggung Five Percent Nation dengan mengatakan “Arm Leg Leg Arm Head”, akronim dari kata Allah.
Five Percent Nation didirikan pada 1963 oleh Clarence Smith, seorang murid dari Malcolm-X, tokoh Muslim Afrika Amerika yang merupakan pemimpin Nation of Islam. Clarence Smith memutuskan keluar dari Nation of Islam dan mendirikan organisasi sendiri karena tidak setuju dengan arti Allah yang dianut oleh Nation of Islam.
Clarence Smith menolak gagasan tentang Tuhan sebagai dewa supranatural dan lebih mempercayai bahwa semua laki-laki berkulit hitam memiliki Tuhan dalam dirinya masing-masing. Sedangkan perempuan berkulit hitam tidak memiliki tuhan di dalam dirinya sehingga memiliki peran yang lebih rendah.
Selain Jay-Z, organisasi ini juga diikuti oleh rapper lainya, seperti Busta Rhymes, Wu Tang Clan dan Lord Jabar dari Brand Nubia. Namun juru bicara Five Percent Nations mengatakan, mereka tidak suka bila Jay-Z mengenakan simbol tersebut.
“Jay-Z bukan anggota aktif, tidak ada yang dapat menjamin dia,” ungkap Saladin Allah, juru bicara Five Percent Nation. “Anda tidak boleh menggunakan atributnya tanpa mengikuti cara hidupnya,” tambahnya. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...