Pakar HAM PBB: Suriah dalam Kondisi Tidak Terkendalikan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Pakar Hak Asazi Manusia (HAM) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Paulo Pinheiro mendesak Majelis Umum PBB untuk menghentikan pembantaian dan pembunuhan yang tidak berdasar, dan dilakukan tanpa hukuman di Suriah, hal itu dikatakan Paulo Pinheiro, pada hari Senin (29/7) kemarin.
Selanjutnya, Pakar HAM yang menjabat sebagai Ketua komisi PBB yang menyelidiki pelanggaran HAM di Suriah mengatakan bahwa negara itu dalam keadaan "tidak terkendalikan" dan telah menjadi medan perang, di mana warga sipil menjadi korban utama "aksi teror”, mulai dari penembakan membabi-buta hingga pemerkosaan dan pembunuhan sektarian.
Paulo Pinheiro mengatakan bahwa “pembantaian dan pembunuhan tidak berdasar lainnya dilakukan tanpa hukuman tersebut'' dilakukan sepenuhnya oleh pasukan pro-pemerintah dan sebagian lagi oleh kelompok bersenjata anti-pemerintah.
Dalam kesempatan itu, dia menuntut agar pemerintah Suriah berhenti menggunakan senjata yang tidak tepat arahnya, seperti rudal untuk tidak diarahkan terhadap wilayah masyarakat sipil. Selain itu, dia meminta kedua belah pihak harus berhenti mengepung kota-kota di Suriah, yang telah menghentikan pasokan pokok, seperti: pangan, air, obat-obatan dan listrik.
Paulo Pinheiro menyerukan kepada komunitas internasional untuk segara memberikan solusi diplomatik atas konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dan telah menewaskan lebih dari 100.000 orang di Suriah.
Selain itu, dia juga mencaci negara-negara yang mengirimkan senjata kepada pihak yang bertikai dan mengatakan bahwa mereka hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Suriah. Ia menyalahkan pemerintah Suriah untuk penembakan secara serampangan dan pemboman udara di seluruh negeri, yang mengakibatkan warga sipil tewas dan luka-luka. (voa)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...