Pakar: Kenali Gejala Awal Kanker Ginjal Seperti Diidap Vidi Aldiano
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi Vidi Aldiano mengumumkan ia mengidap kanker ginjal melalui video pada akun Instagram pribadi pada Jumat (13/12). Vidi bercerita, awalnya didiagnosa memiliki kista di ginjal, namun belakangan diketahui itu adalah kanker ginjal. Vidi menjalani operasi pengangkatan kanker di rumah sakit di Singapura.
Pakar, yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, mengemukakan kanker ginjal seperti yang diidap Vidi, memang sulit dideteksi, namun masih bisa dikenali beberapa gejala awalnya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dalam penjelasan yang disampaikan di Jakarta, Selasa (17/12/2019), ia mengatakan kondisi awal adanya penyakit kanker ginjal tidak jelas seperti penyakit kanker lainnya.
“Jenis terbanyak pada kanker ginjal adalah adenokarsinoma yang berkembang pada parenkim ginjal, sering disebut sebagai kanker sel ginjal. Sama seperti pada kanker usus yang umumnya juga berasal dari adenokarsinoma,” katanya.
Orang dengan kanker ginjal, ia menjelaskan, bisa saja mengeluarkan urin yang keruh. Jika dilakukan pemeriksaan urin akan diketahui terdapat sel darah merah atau eritrosit pada urin orang tersebut. Namun, ia mengatakan, urin yang keruh tidak selalu karena kanker ginjal.
Akibat adanya darah pada urin, pasien juga bisa mengalami pucat atau anemis. Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan adanya hemoglobin yang turun di bawah nilai normal.
Ia mengatakan orang yang terkena kanker ginjal juga merasakan sakit pada pinggang atau bahkan merasakan ada benjolan pada perut tengah kanan atau kiri. Pemeriksaan fisik dokter akan menduga telah terjadi pembengkakan pada ginjal.
Pemeriksaan USG (ultrasonografi) abdomen, katanya, akan menemukan adanya tumor pada ginjal. Jika dilakukan pemeriksaan lebih terperinci menggunakan CT scan (pemeriksaan medis yang menggunakan teknologi sinar X) abdomen akan lebih mengarahkan adanya kanker ginjal atau bahkan penyebaran yang sudah terjadi.
Merokok, Obesitas, dan Hipertensi
Ari mengatakan, pasien kanker ginjal sama seperti halnya pasien kanker lain, pada umumnya mengalami penurunan berat badan, lemas, dan nafsu makan berkurang.
“Pasien yang diduga adanya tumor ginjal bisa ditemukan oleh dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam. Apabila hasil pemeriksaan sudah mengarah ke tumor ginjal, pasien dikirim ke dokter urologi yang akan melakukan tatalaksana tumor ginjal lebih lanjut termasuk pengangkatan ginjal jika memang sudah diduga adanya kanker ginjal,” kata dia.
Ia menjelaskan, sejak tahun 2005 hingga saat ini, dokter onkologi urologi Indonesia sudah terbiasa melakukan pengangkatan seluruh ginjal atau sebagian ginjal, salah satunya karena tumor ginjal dengan menggunakan teknik laparaskopi. Teknik tersebut merupakan tindakan yang tidak perlu membuat luka operasi yang besar.
Ia mengingatkan, beberapa faktor risiko yang tercatat berhubungan dengan kanker ginjal yaitu merokok, obesitas, dan hipertensi. Faktor risiko lain yang berhubungan dengan kanker ginjal ini adalah faktor genetik.
“Semakin dini atau stadium awal kanker ginjal ditemukan, prognosisnya dan kelangsungan hidupnya akan lebih baik. Dengan mengenal gejala awal dan faktor risiko yang terjadi, masyarakat dapat mengenali penyakit ini dan terhindar dari penyakit ini,” kata Ari Fahrial Syam. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...