Pakar: Swasembada Beras Salah Arah
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Arief Daryanto mengatakan bahwa Indonesia sudah semakin maju, swasembada pangan yang difokuskan pada beras adalah salah arah.
Menurut Arif salah satu indikasi semakin majunya Indonesia adalah Produk Domestic Bruto (PDB) sudah lebih dari 1 triliun dolar AS dan Indonesia juga salah satu negara di ASEAN yang tergabung dalam G20.
"GDP atau PDB sudah lebih dari 1 triliun US Dolar, kini Indonesia sudah makin maju, bagi Australia Indonesia itu seperti gadis cantik. Negara kita jumlahnya 250 juta, kelas konsumennya berjumlah dua kali lipat dari penduduk Australia," kata Pakar Pertanian IPB Arief Daryanto dalam diskusi kedaulatan pangan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jalan Raden Saleh Jakarta hari Jumat (12 /9).
Dengan banyaknya kelas menengah itu, kata Arief, maka perilaku masyarakat mengenai pangan juga bergeser. Kebanyakan, masyarakat menengah tak lagi mengkonsumsi beras yang jumlahnya banyak sehingga konsumsi sayur, buah, daging, telur dan susu meningkat.
"Dulu kita mengkonsumsi biji-bijian dan karbohidrat sekarang kita mengkonsumsi protein," katanya.
Tetapi pemerintah justru mengarahkan swasembada pangan yang fokusnya pada beras. Hal ini membuat pembangunan pangan yang dibuat oleh pemerintah salah arah.
"Oleh karena itu pembangunan pertanian kita ke depan jangan hanya bertumpu pada beras saja. Tetapi harus bergeser ke komoditas yang bernilai tinggi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, bahwa kedaulatan pangan harus disesuaikan dengan lingkungan yang berubah.
"Saya tidak tahu kenapa peta politik kita adalah swasmbada pangan. Ini paradigma lama. Kondisi lingkungan jadi penting dan sekarang kondisi pembangunan negara berkembang dan maju," katanya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...