Basuki Harap GNNT Redam Praktik Kotor Keuangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diprakarsai Bank Indonesia akan meminimalisir praktek “kotor” keuangan.
Hal ini dia kemukakan pada Jumat (12/9) di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan kepada sejumlah pewarta seusai diskusi dengan direksi beberapa bank, dan dinas terkait yang bernaung di bawah Pemprov DKI tentang penerapan GNNT di Provinsi DKI Jakarta.
“Kalau sudah ada Gerakan Non Tunai ini, nantinya berbentuk e-money (transaksi keuangan elektronik) maka diharapkan tidak ada suap-menyuap, korupsi, apalagi sampai ada yang nilep (mencuri) anggaran dinas,” kata Basuki.
Basuki memberi contoh penerapan transaksi non tunai pada sektor transportasi yakni membantu perbaikan sistem dan pengelolaan armada Transjakarta, seperti mengetahui jumlah penumpang perempuan dan laki-laki, atau koridor mana yang paling ramai dan sepi penumpang.
“Kalau di perumahan, nanti bisa buat kartu untuk membayar sewa rusunawa (rumah susun sederhana sewa) secara bulanan,” Basuki menambahkan.
“Semua program seperti ERP dan transaksi non-tunai saya targetkan (terealisasi) sempurna tahun 2016. Tahun 2015 mulai diuji coba, 2016 (program berjalan) sempurna, dan tahun 2017 saya bye-bye, sudah enggak di Jakarta lagi, semua (program) sudah beres," kata Basuki.
Basuki menjelaskan dalam diskusi dengan Bank Mandiri dan sejumlah dinas yang bernaung di bawah Pemprov DKI Jakarta bahwa beberapa program unggulan Ibu Kota dalam sisa tiga tahun pemerintahannya adalah penerapan transaksi non-tunai di Pemprov DKI.
“Ternyata, melalui e-money, Bank Mandiri membangun sistem yang dapat mendata seluruh informasi yang kita butuhkan,” Basuki mengakhiri pembicaraan dengan sejumlah pewarta.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...