Pakar UI : Arab Saudi Menganggap Indonesia Mitra Penting
DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Direktur Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, Muhamad Luthfi Zuhdi berpendapat kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia yang akan berlangsung tidak lama lagi merupakan angin segar bagi Pemerintah, karena Arab Saudi menganggap Indonesia sebagai mitra penting.
“Kenapa (Arab) Saudi sekarang memperhatikan begitu penting indonesia, karena pecahnya sebuah mitos bahwa karena ketergantungan Saudi secara politik kepada negara negara sekeliling, atau mitra-mitra kuatnya di kawasan Teluk sudah tidak bisa diharapkan lagi,” kata Luthfi Zuhdi saat memberi sambutan dalam seminar dengan tema “Populisme dan Tantangan Kebhinekaan di Indonesia” di Auditorium Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, hari Sabtu (25/2).
Luthfi Zuhdi mengatakan negara-negara di sekeliling Arab Saudi berada dalam kondisi ekonomi, sosial, politik, yang tidak beraturan.
“Irak dan suriah sudah tumbang, Yaman sekarang dalam perang besar, kemudian Mesir sekarang tidak berada dalam kondisi keamanan yang tidak bisa diandalkan,” kata Luthfi Zuhdi.
Luthfi Zuhdi mengemukakan sebuah negara yang berlandaskan demokrasi seharusnya memiliki keseimbangan dalam politik.
“Nah, kalau kesimbangan politik ini kemudian tidak bisa dilestarikan malah kemudian terjadi rivalitas seperti di Mesir, dan bisa jadi di Indonesia kemungkinan akan terjadi perang saudara,” kata dia.
Luthfi Zuhdi mengemukakan salah satu alasan kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia adalah keamanan dan stabilitas politik Tanah Air yang tidak terlalu bergejolak.
Kunjungan raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, menurut dia, merupakan penanda pecahnya sebuah mitos, karena biasanya Indonesia terlalu sering mengekspor tenaga kerja, tetapi saat ini Arab Saudi memberi perhatian secara khusus kepada Indonesia.
“Raja Saudi tidak hanya menjadi raja bagi Arab Saudi saja tetapi juga raja bagi negara-negara teluk di sekelilingnya,” kata dia.
Luthfi Zuhdi mengapresiasi kunjungan raja Salman bin Abdulaziz al-Saud karena, dalam pandangan dia, Arab Saudi saat ini mengalami sedikit krisis ekonomi.
“Mulai 2014 Arab Saudi mengalami defisit di APBN-nya (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), belum lagi karena harga minyak turun, selain itu Arab Saudi harus membiayai perang dimana-mana, perang di Suriah, di Yaman,” kata dia.
Dengan kondisi yang krisis tersebut, kata Luthfi Zuhdi, Arab Saudi perlu mencari mitra strategis baru, dalam hal ini adalah Indonesia.
Luthfi Zuhdi mengemukakan Arab Saudi masih dapat melakukan investasi besar, karena dalam pengamatan dia, saat ini Arab Saudi masih memiliki cadangan minyak yang cukup besar.
“Kalau Saudi memiliki kebutuhan minyak (minyak bumi) 1,6 juta barel per hari nah kita cuma bisa memproduksi 800.000 barel per hari dan 34 persen minyak kita mengimpor dari Arab Saudi,” kata dia.
“Selain itu jemaah umroh kita mencapai 800.000 orang per tahun,” kata dia.
Luthfi Zuhdi mengemukakan Indonesia sangat tepat dalam menerima kedatangan rombongan raja Arab Saudi karena sebagai salah satu sarana mempraktekkan Binneka Tunggal Ika.
“Karena dengan kebinnekaan kita memiliki prinsip bisa melayani dan terbuka terhadap siapa pun,” kata dia.
Rencana Kunjungan Raja Arab Saudi
Beberapa saat lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengemukakan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017, untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.
Menurut Nasir, Raja Salman akan tiba di Indonesia pada 1 Maret dan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor.
Dia menyebutkan, pemerintah Kerajaan Arab Saudi menilai dalam dua tahun terakhir hubungan kedua negara semakin dekat dan isu yang dibahas pemerintah kedua negara tidak hanya soal haji dan tenaga kerja.
“Maka kunjungan raja Arab Saudi bulan depan menunjukkan momentum yang sangat penting bagi hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi,” kata dia seperti dikutip dari Antara.
Editor : Eben E. Siadari
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...