Pakistan Sangkal Dalangi Serangan di Kunduz
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Militer Pakistan menolak dugaan dari wakil kepala militer Afganistan bahwa beberapa jenderal Pakistan terlibat dalam perebutan wilayah Kunduz yang dilakukan pejuang Taliban dan melarikan diri dari kota itu dengan memakai cadar seperti dilaporkan seorang juru bicara militer Pakistan.
“Tudingan yang dilontarkan oleh pejabat Afganistan benar-benar tidak berdasar, tidak beralasan dan kejam,” kata pejabat tersebut seperti diberitakan AFP pada Rabu (7/10) malam.
Gerilyawan Taliban merebut kontrol ibu kota Provinsi Afganistan utara selama tiga hari pada pekan lalu, kemenangan paling spektakuler yang mereka raih sejak digulingkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada 2001.
Jenderal Murad Ali Murad, wakil kepala militer Afganistan, pada Senin (5/10) mengatakan bahwa militer Pakistan membantu memimpin serangan itu.
“Kami akan mengidentifikasi dan menahan jenderal Pakistan yang saat ini bersembunyi dan melarikan diri dengan memakai cadar perempuan,” kata Murad.
Pakistan adalah sekutu utama Taliban dalam pemerintahan mereka pada 1996-2001 dan Afganistan sering menuduhnya mendukung pemberontakan yang terjadi saat ini.
Menurut Aljazeera, Warga Kunduz melaporkan serangan gerilya Taliban yang terjadi di daerah pedesaan ke pusat kota membuat militer Afganistan mundur lagi.
Aslim Sayas, wakil kepala manajemen bencana Afganistan, mengatakan masih terlalu berbahaya untuk mengirim truk logistik ke Kunduz. Sebaliknya, ia mengatakan pihak berwenang membantu penduduk yang telah melarikan diri dari Kunduz.
“Saat ini kami menyediakan makanan dan barang non-makanan untuk pengungsi dan orang telantar di Takhar, Badakhshan, dan Balkh,” kata Aslim Sayas. (Ant/AFP/Aljazeera).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...