Pakistan Tangkap Orangtua yang Tolak Vaksinasi Polio
PAKISTAN, SATUHARAPAN.COM – Aparat Pakistan telah menangkap ratusan orangtua yang menolak memvaksinasi anak-anak mereka dari polio. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membasmi penyakit tersebut.
Direktur Kesehatan untuk wilayah Khyber Pakhtunkhwa, Pervez Kamal, mengatakan, karena geram, aparat lalu melibatkan polisi Pakistan untuk menangani para orangtua yang membiarkan anak-anaknya tidak mendapat vaksin polio. Orangtua tersebut dipengaruhi beberapa ulama yang mengutuk kampanye vaksinasi pemerintah sebagai alat untuk melemahkan Islam.
“Tidak ada pilihan lain. Kami telah menjalankan begitu banyak kampanye kesadaran untuk orangtua dan masyarakat bahwa tidak ada salahnya melakukan vaksinasi. Namun, hal tersebut gagal,” kata Kamal.
Pakistan melaporkan, setidaknya 306 kasus polio terjadi tahun lalu, jumlah terbesar dari total 359 kasus di seluruh dunia menurut Global Eradicate Polio Initiative.
Menanggapi hal tersebut, Kamal telah menyiapkan daftar penolakan dan sudah mengeluarkan surat peringatan kepada lebih dari 1.000 orangtua.
“Sejauh ini, kami sudah menangkap 471 orangtua dan terus berupaya menangkap yang lainnya,” ujar seorang perwira polisi Pakistan di Peshawar.
Polio merupakan sejenis penyakit paralisis yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Umumnya penyakit ini diderita anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB, World Health Organization/WHO, melaporkan, kasus ini sempat mengalami penurunan 99 persen dalam kurun waktu 25 tahun terakhir berkat kampanye vaksinasi secara agresif.
Akan tetapi, kasus polio muncul kembali sejak rezim Taliban ingin menguasai Pakistan dan ingin mendirikan negara Islam. Serangan awal ditujukan kepada para pekerja kesehatan pemerintah yang melakukan kampanye vaksinasi.
Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan tersebut. Kelompok Taliban meningkatkan pengawalan keamanan sejak 2012 saat vaksinasi dilarang di daerah yang mereka kuasai.
Pemerintah Pakistan melakukan kampanye nasional melawan polio setiap bulan. Data dari kampanye pertama tahun ini menunjukkan, hampir 60.000 anak tidak tertolong akibat penolakan orangtua.
Riaz Mehsud, pejabat pemerintah Pakistan, mengatakan, sudah ada 14.000 kasus penolakan di Peshawar. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk memastikan setiap anak mendapatkan vaksinasi. (scmp.com)
Editor : Bayu Probo
Presiden Prabowo dan PM Modi Bahas Kerja Sama Kesehatan hing...
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan ...