Paksa Pindah Agama, Ratusan Muslim Bentrok dengan Animis di Pakistan
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Ratusan muslim bentrok dengan anggota masyarakat penganut animisme terpencil di utara Pakistan setelah seorang gadis remaja mengaku dirinya dipaksa mengubah keyakinannya menjadi Islam, ungkap kepolisian dan warga.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang menyerang sebuah rumah di lembah Bumburate suku Kalash di distrik barat laut Chitral, tempat sang gadis pergi untuk memberikan pernyataan kepada polisi tentang perpindahan agamanya, ungkap aktivis Kalash, Luke Rehmat hari Kamis (16/6).
Remaja tersebut “kembali ke rumahnya dengan mengatakan bahwa masuk Islam adalah kesalahan dan dia ingin tinggal bersama keluarganya, dan itu membuat marah masyarakat muslim,” ungkap Rehmat.
Dia pergi ke rumah tetangganya untuk berbicara kepada polisi, ungkap pemilik rumah kepada AFP, tetapi ratusan orang mulai berkumpul di luar setelah pernyataannya telah tersebar dengan cepat dari mulut ke mulut.
“Masyarakat Kalash juga berkumpul untuk menyelamatkan keluarga itu dan ketika warga muslim meneriakkan seruan menyerang rumah dengan tongkat dan melempari bebatuan, semua orang berlarian menyelamatkan diri,” ujar Rehmat, yang tersengal-sengal setelah melarikan diri dari tempat kejadian, kepada AFP melalui telepon.
“Puluhan” orang cedera, katanya, meski tampaknya tidak ada yang mengalami cedera serius.
Suku Kalash, minoritas agama terkecil di Pakistan, memuji dewa-dewa mereka dengan musik dan tarian -sebuah anomali dalam muslim konservatif Pakistan.
Jumlah mereka hanya sekitar 4.000 orang, menurut Rehmat. Kalangan pemuda komunitas tersebut semakin banyak yang masuk Islam, memicu aktivis untuk mengampanyekan pelestarian tradisi kuno.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...