Palestina Akan Batasi Perayaan Natal di Betlehem
BETLEHEN, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan Palestina telah merekomendasikan batasan ketat pada perayaan Natal di Betlehem tahun ini karena wabah virus corona.
Perayaan di kota alkitabiah yang dihormati oleh orang Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus biasanya dihadiri oleh ribuan orang dari seluruh dunia.
Tetapi tahun ini, kementerian telah merekomendasikan upacara penerangan pohon Natal yang di Manger Square dibatasi hingga 50 orang, dengan lampu pohon dan restoran ditutup pada jam 21:00 malam, sepanjang musim Natal. Dalam rekomendasinya pada hari Sabtu (21/11), dikatakan bahwa layanan keagamaan pada Malam Natal juga harus dibatasi jumlah orang yang hadir.
Perekonomian Bethlehem, yang dipenuhi dengan hotel, toko suvenir, dan restoran, sangat bergantung pada musim Natal. Pembatalan atau pengurangan perayaan akan memberikan pukulan lain bagi ekonomi yang sudah terpukul keras oleh krisis virus corona tahun ini.
Pejabat Palestina diharapkan membuat keputusan akhir tentang perayaan Natal dalam beberapa hari mendatang. Bandara internasional Israel, sebagai titik masuk utama bagi wisatawan asing, telah ditutup untuk wisatawan selama beberapa bulan membatasi jumlah calon peziarah.
Tepi Barat berada di tengah lonjakan kasus virus corona, sementara Israel perlahan-lahan keluar dari penguncian yang diberlakukan pada bulan September untuk mengendalikan wabah.
Kota Nazareth di Israel utara, yang dihormati oleh umat Kristiani sebagai tempat masa kanak-kanak Yesus, telah ditetapkan sebagai zona "terbatas" oleh pihak berwenang dengan membatasi pergerakan masuk dan keluar daerah tersebut setidaknya untuk beberapa hari ke depan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...