Palestina Batalkan Perundingan, Setelah Serangan Israel di Tepi Barat
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM – Para perunding Palestina menangguhkan sesi pembicaraan perdamaian dengan Israel yang dijadwalkan pada Senin (26/8). Penangguhan ini sebagai protes atas kematian tiga warga Palestina dalam serangan Israel di tepi barat kota Ramallah pada pagi hari waktu setempat.
Anggota Palestine Liberation Organization (PLO) Executive Committee atau Organisasi Pembebasan Komite Eksekutif Palestina, Yasser Abed Rabbo, mengatakan negosiasi yang dijadwalkan berlangsung di tepi barat kota Yerikho dibatalkan karena agresi Israel ke kamp pengungsi Qalandiya.
Pasukan Israel menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 20 orang lainnya, dalam bentrokan dengan penduduk kamp pengungsi Qalandiya di Ramallah Utara pada Senin pagi. Sejumlah saksi mengatakan, warga melemparkan batu dan botol kosong kearah pasukan Israel. Aksi ini kemudian dibalas dengan tembakan amunisi.
“Eskalasi Israel terhadap rakyat kami tidak dapat dibenarkan. Ini bertujuan menggagalkan upaya politik untuk memperkuat negosiasi,” kata Abed Rabo.
Sementara itu, sumber yang dekat dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan kepemimpinan Palestina telah mengirimkan protes keras kepada pemerintah AS yang mensponsori pembicaraan damai. Mereka juga mendesak Washington untuk campur tangan dan menyalahkan Israel karena melanggar negosiasi.
Rencana pembicaraan damai ini kembali dilakukan setelah terhenti hampir tiga tahun. Pertemuan yang dijadwalkan di Yerikho tersebut merupakan pertemuan keempat, sejak dimulainya kembali pembicaraan pada Juli tahun ini. (Xinhua)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...