Palestina Merasa Frustrasi, Rusia Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Otoritas Palestina pada Senin (26/6) malam menyatakan frustrasi atas keputusan Rusia baru-baru ini untuk membuka kantor diplomatik di Yerusalem.
"Keputusan seperti itu dapat dimanfaatkan oleh negara-negara lain yang menunggu kesempatan untuk mengikuti," kata Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, dalam pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Palestina, Gocha Boachidze, di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, menurut sebuah pernyataan kementerian.
Keputusan itu datang tanpa koordinasi sebelumnya dengan pihak Palestina atau memberikan penjelasan sesudahnya, kata al-Maliki.
Pada 16 Juni, kedutaan Rusia dan kementerian luar negeri Israel mengumumkan bahwa Rusia akan membuka cabang bagian konsulernya di Yerusalem.
Sebidang tanah yang terletak di sudut Jalan King George dan Ma'alot di Yerusalem dapat digunakan untuk membangun cabang tersebut, menurut pernyataan dari kementerian Israel.
Orang Palestina ingin mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sementara orang Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi.
Yerusalem adalah salah satu masalah status terakhir untuk pembicaraan damai Palestina-Israel, yang berhenti pada 2014. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...