Palestina: Perundingan Timur Tengah Sulit dan Rumit
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM Seorang negosiator tinggi Palestina pada Kamis (5/12) mengatakan perundingan damai yang dilakukan dengan Israel sulit dan rumit, setelah pertemuan antara Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Situasinya sangat sulit dan masalahnya rumit, kata Saeb Erakat kepada AFP (5/12).
Abbas menemui Kerry selama empat jam, dan mendiskusikan beberapa masalah termasuk keamanan. Kami harap Israel akan teguh dengan komitmennya dan terdorong untuk menghentikan pembangunan permukiman. Permukiman menjadi alasan dari kesulitan yang muncul dalam negosiasi itu, katanya.
Kerry menemui Abbas di kantor presiden di Kota Ramallah di Tepi Barat setelah menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih dari tiga jam.
Diplomat terkemuka AS tersebut mengulang kembali pentingnya keamanan Israel, yang merupakan fokus dalam kunjungan pertamanya ke kawasan itu sejak menandatangani sebuah perjanjian nuklir bersejarah dengan Iran, sebuah kesepakatan yang membuat Israel berang.
Kami tidak akan mendiskusikan hal ini lebih jauh secara publik, kata Kerry kepada para reporter setelah menemui Abbas, mengatakan bahwa diskusi mereka mengenai keamanan sudah menghasilkan perkembangan. (AFP/Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...