Serangan Bom di Kementerian Pertahanan Yaman, 52 Meninggal
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Setidaknya 52 orang, termasuk dokter dan perawat, telah meninggal dalam serangan bom bunuh diri yang menargetkan rumah sakit dalam kompleks kementerian pertahanan Yaman di jantung ibu kota, Sanaa, menurut Komite Keamanan Tinggi Yaman.
Serangan hari Kamis (5/12) itu diikuti oleh baku tembak dan mengakibatkan 167 orang luka-luka, kata kementerian pertahanan. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh komite keamanan mengatakan bahwa dua dari mereka yang meninggal adalah orang Jerman.
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan bahwa korban itu bekerja untuk organisasi bantuan, GIZ , terkait negara Jerman.
Kementerian pertahanan Yaman mengatakan bahwa para penyerang telah merusak rumah sakit, tetapi bahwa situasi sekarang telah terkendali.
Ledakan bunuh diri itu dilakukan seorang pembom yang mengendarai mobil dengan bahan peledak ke pintu gerbang, laporan media mengutip kementerian pertahanan. Ledakan itu diikuti oleh mobil lain dari orang-orang bersenjata dengan melepaskan tembakan ke kantor kementerian.
Krisis Politik
Yaman telah dilanda krisis politik dan serangkaian serangan kekerasan, termasuk menghadapi pemerintah sementara dari kelompok separatis di selatan, kelompok Al-Qaeda, dan pemberontak Houthi di utara. Selain itu, masalah ekonomi yang parah yang diwariskan oleh Presiden Ali Abdullah Saleh. Dia dipaksa turun dari jabatannya menyusul protes terhadap pemerintahannya pada tahun 2011.
Kelompok Al-Qaeda telah membunuh ratusan tentara Yaman dan anggota pasukan keamanan dalam serangkaian serangan. Pada Juli tahun lalu, seorang pembom bunuh diri yang mengenakan seragam tentara Yaman menewaskan lebih dari 90 orang yang tengah berlatih untuk parade militer di Sanaa. Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu .
Menteri Pertahanan Yaman, Mayor Jenderal Muhammad Nasir Ahmad, lolos dari bom mobil yang menyerang iring-iringan mobilnya pada September 2012 yang menewaskan sedikitnya 12 orang.
Kecaman AS
Amerika Serikat mengecam pemboman tersebut dan meminta warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu. "Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga para korban," kata wakil Juru bicara Departemen Luar Negeri , Marie Harf, dan menyebut aksi itu sebagai "pembunuhan yang tidak masuk akal dan melukai puluhan orang."
Serangan itu disebutkan dilakukan Al-Qaeda di Semenanjung Arab. "Kami berdiri dengan Yaman menentang kekerasan ini dan tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Yaman karena mereka berusaha untuk ... bergerak maju dengan damai dalam transisi demokrasi yang bersejarah bagi Yaman," kata dia kepada wartawan.
Washington masih mencari "informasi tambahan, dan kedutaan menasihati seluruh karyawan kami untuk menghindari daerah-daerah di sekitar kementerian pertahanan di Sanaa," kata dia. Dan Departemen Luar Negeri juga "sangat menganjurkan warga Amerika untuk menunda semua perjalanan ke dan di sekitar Yaman." (AFP / Aljazeera.com / SABA).
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...