Palestina Sambut Rencana Damai dari Prancis
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Palestina, hari Kamis (18/2), menyambut inisiatif yang diajukan oleh Prancis untuk menggelar konferensi damai Timur Tengah tingkat internasional, usulan yang ditolak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kami tentu menyambut inisiatif Prancis, kami melihatnya sebagai sebuah kemungkinan besar untuk menentang status quo,” ujar Hossam Zomlot, penasihat Presiden Palestina Mahmud Abbas, kepada wartawan.
Namun, Zomlot menegaskan seruan Palestina terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghentikan pembangunan permukiman yang dilakukan Israel menjelang proses perdamaian baru.
“Tidak ada yang bisa meyakinkan kami untuk tidak mengajukan isu permukiman ke Dewan Keamanan PBB,” kata Zomlot, yang merupakan pejabat senior di partai Fatah yang dipimpin Abbas.
Duta besar Prancis untuk Israel, Patrick Maisonnave, pekan ini bertemu dengan pejabat Israel untuk menguraikan inisiatif tersebut, yang mengusulkan pembentukan kelompok dukungan bagi anggota Dewan Keamanan permanen, beberapa negara Arab dan Eropa serta organisasi internasional.
Rencana inisiatif itu akan dilakukan dalam dua tahap, pertama-tama bertemu tanpa melibatkan pihak yang berselisih dan kemudian membawa mereka dalam sebuah konferensi.
Netanyahu menyebut inisiatif tersebut sebagai sesuatu yang “membingungkan” dan kontraproduktif.
Pemimpin sayap kanan itu menegaskan kembali posisinya bahwa perdamaian hanya dapat dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua pihak. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...