Turki Tuduh PKK Terlibat Serangan Bom Ankara
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Empat belas orang dari tujuh provinsi di Turki ditangkap sebagai yang terkait serangan bom mobil di Ankara yang menewaskan setidaknya 28 orang, kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari Kamis (18/2).
Di antara korban adalah 20 tentara dan delapan warga sipil, dan 61 orang terluka. Dan Erdogan mengatakan pihak yang terlibat serangan adalah kelompok pemberontak Partai Buruh Kurdi (PKK) dan Partai Uni Demokrat (PYD).
"Meskipun PKK dan PYD yang menyangkal hal itu, informasi dari Kementerian Dalam Negeri dan intelijen menunjukkan bahwa mereka berada di belakang (serangan)," kata Erdogan, seperti dikutip harian Turki, Hurriyet.
Pemimpin PYD, Salih Muslim, sebelumnya membantah bahwa kelompok Kurdi Suriah berada di balik serangan itu.
"Saya kira penahanan tidak akan terbatas pada 14 (orang)," kata Erdogan, menambahkan bahwa jaringan dalam dan luar negeri di balik serangan itu telah ditemukan.
"Proses ini akan membuat teman-teman kita di komunitas internasional memahami bagaimana eratnya PYD dan YPG terhubung pada PKK," kata Erdogan.
Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di Suriah yang tengah dilanda perang sipil adalah sayap bersenjata dari PYD. Namun pihak Amerika Serikat menolak menyebutkan bahwa PYD adalah kelompok teroris.
AS bekerja sama dengan YPG dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah. Sikap berbeda terhadap PYD telah menjadi masalah utama pertentangan antara AS dan sekutunya terhadaop Turki.
Erdogan juga mengatakan dia sedih karena serangan itu terjadi hanya empat bulan setelah bom bunuh diri Ankara yang yang membunuh 101 orang.
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...