Pameran Silaturahmi Peradaban Millenium II Muhammadiyah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ranah penciptaan dan wacana seni rupa terus melaju kencang. Seringkali seni rupa melampaui batasan pengertian, pengetahuan, dan pemahaman siapa pun bahkan sang seniman sendiri. Pertanyaan klasik yang sering terdengar, ”Apa fungsi kesenian atau seni rupa dalam kehidupan masa kini?” Realitas area penciptaan karya seni rupa yang seperti berjarak bagi kehidupan dan asyik dengan dirinya sendiri, hanya seniman yang memahami karyanya sendiri.
“Namun, tidak jarang pula karya-karya yang menempatkan orang lain termasuk khalayak luas menjadi bagian interal dengan karya tersebut. Bahkan kini banyak karya seni rupa dan peristiwa seni rupa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Termasuk dapat menghidupi banyak orang.” Kata kritikus seni rupa Suwarno Wisetrotomo dan Dosen Fakultas Seni Rupa dan Pasca Sarjana Intistut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Seni rupa berkemungkinan memiliki fungsi praktis dengan hidup dan kehidupan sehari-hari, seperti situasi sosial, politik, ekonomi, atau kebudayaan secara luas. Seni rupa menjadi jalan atau cara berkomunikasi seorang seniman dengan khalayak luas. Karya seni pada akhirnya menjadi jalan memahami, mengerti, dan membangun saling kemengertian antar manusia, dan dialog jalan lintas iman.
Ada 40-an lebih perupa nasional yang mengikuti Pameran Seni Rupa Silaturahmi II bertema “Membangun Peradaban Millenium II Muhammadiyah”. Mereka berasal dari pelbagai latar belakang kepercayaan. Pameran silaturahmi ini memang dirancang untuk membangun persaudaraan, mempererat persahabatan, menumbuhkan kesalingmengertian, dan sekaligus makna beribadah kepada Tuhan.
Materi pameran ini berupa karya trimatra dan dwimatra. Pameran berlangsung dari Rabu, (18/9) hingga Minggu (22/9) di Bentara Budaya Jakarta. Pameran ini dilaksanakan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Bentara Budaya Jakarta.
Pimpinan Pusat Muhammad Din Syamsuddin berharap pameran ini mampu memberikan tontonan yang tidak hanya hiburan semata, namun juga membangun kecerdasan batin untuk memperindah kehidupan berbangsa.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...