PAN Dukung Pemerintah Dirikan Konsulat di Ramallah, Palestina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Hanafi Rais menyatakan dukungannya untuk mendirikan Konsulat kehormatan Indonesia di Ramalla, Palestina.
"Kalau sekarang mau ditindaklanjuti itu bukti konkret Pemerintah untuk menunjukkan bukan sekadar iktikad baik, melainkan arah diplomatik yang jelas. Bahwa kita memang mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara mendirikan Konsulat kehormatan di sana. Seharusnya tahun ini menjadi kenyataan, dipercepat lebih bagus," kata Hanafi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Selasa (5/1).
Selain itu, kata Hanafi soal anggaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mempunyai perhitungan seperti halnya mengelola perwakilan-Indonesia di negara-negara lain.
"Ya kalau anggaran pasti Kemenlu punya perhitungan seperti halnya mengelola perwakilan-perwakilan kita di negara-negara lain mungkin ketika pembahasan anggaran di 2016 ini di perubahan mungkin di Kemenlu seperti apa," kata dia.
Dengan demikian, lanjut Hanafi untuk di Komisi I sudah tidak ada masalah dan secara politik mendukung pemerintan untuk mendirikan Konsulat kehormatan tersebut.
"Kita dari dulu secara politik mendukung langkah pemerintah tersebut karena memang itu menjadi sebuah kebutuhan, bagi Indonesia dan perjuangan kedaulatan Palestina untuk mendapatkan dukungan muslim terbesar di dunia," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan PM Palestina Rami Hamdallah membahas peningkatan berbagai kerja sama mulai dari perdagangan, investasi hingga soal dukungan kemerdekaan bagi negara tersebut.
“Baru saja kami bertemu dengan PM Palestina. Banyak yang kita bahas,” kata Jokowi, usai melakukan “bilateral meeting” dengan Palestina, di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika 2015, Jakarta Convention Center, Selasa.
Menurut Jokowi, antara kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, termasuk soal budaya terkait keagamaan.
“Kerja sama dengan Palestina selama ini sudah ada terutama soal religi, tapi ke depan intensitasnya harus ditingkatkan,” kata dia.
Pada pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Jokowi mengatakan salah satu yang juga sangat penting dibahas adalah soal bagaimana agar Palestina merdeka segera terwujud.
“Saya sudah sampaikan bahwa Palestina masih menjadi satu-satunya negara yang masih dalam status dijajah. Indonesia secara tegas selalu mengambil posisi mendukung penuh bagaimana penjajahan atas Palestina tersebut diakhiri,” kata Jokowi
Dukungan yang sama juga terkait dengan upaya Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang harus mendapat dukungan penuh dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Dukungan Indonesia itu konkret bagaimana Palestina merdeka bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia akan membuka Konsulat Kehormatan Indonesia di Ramallah, Palestina.
“Kita sudah mengajukan pembukaan kantor perwakilan Indonesia di Ramallah. Permintaan kita langsung disetujui dan didukung PM Palestina Rami Hamdallah,” katanya.
Sementara itu PM Palestina Rami Hamdallah mengatakan memberi apresiasi tinggi kepada pemerintahan Indonesia yang selalu mendukung Palestina merdeka.
“Indonesia selalu konsisten ikut mendorong kemerdekaan kami di kancah internasional. Kerja sama kedua negara harus ditingkatkan ke bidang ekonomi perdagangan,” kata dia.
Editor : Bayu Probo
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...