Panas Ekstrem Karena Perubahan Iklim Akibat Konsumsi Bahan Bakar Fosil
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Panas terik yang telah membakar sebagian besar Amerika Utara dan Eropa bulan ini "hampir tidak mungkin" tanpa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, kata para peneliti pada hari Selasa (25/7). Sebab, suhu yang intens mempengaruhi jutaan orang menyebabkan ketakutan akan kesehatan dan memicu kebakaran hutan yang ganas.
Analisis cepat baru oleh para ilmuwan dari kelompok Atribusi Cuaca Dunia juga menemukan bahwa perubahan iklim membuat panas yang mencekik yang dialami di China 50 kali lebih mungkin dan memperingatkan bahwa yang lebih buruk akan terjadi, kecuali kita mengurangi emisi yang memanaskan planet.
“Dunia tidak berhenti membakar bahan bakar fosil, iklim terus menghangat, dan gelombang panas terus menjadi lebih ekstrem. Sesederhana itu,” kata ilmuwan iklim Friederike Otto. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...