Pancasila: Perlukah Dasar Menjadi Pilar?
SATU HARAPAN.COM - ”Paduka tuan Ketua jang mulia! Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnja, maka sekarang saja mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua jang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saja. Saja akan menetapi permintaan Paduka tuan Ketua jang mulia. Apakah permintaan Paduka tuan Ketua jang mulia? Paduka tuan Ketua jang mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saja kemukakan di dalam pidato saja ini.”
Demikianlah kalimat pembuka pidato Bung Karno pada 1 Juni, 68 tahun lalu. Jelaslah, maksud awal Bung Karno adalah berbicara soal dasar Indonesia Merdeka. Ideologi suatu negara merupakan hal wajar dan berguna. Sebab apalah arti negara tanpa dasar? Dan dasar itulah yang akan menentukan arah.
Dasar itu, kembali mengutip Bung Karno, ”Saudara-saudara sekalian, kita telah bersidang tiga hari lamanja, banjak pikiran telah dikemukakan— macam-macam—tetapi alangkah benarnya perkataan dr Soekirman, perkataan Ki Bagoes Hadikoesoemo, bahwa kita harus mencari persetudjuan faham. Kita bersama-sama mentjari philosophische grondslag, mencari satu ”Weltanschaunng” jang kita semua setudju. Saja katakan lagi setudju!”
Namun, inilah persoalannya sekarang, tak sedikit orang mengampanyekan Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar kebangsaan bersama dengan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, dan NKRI. Tentu, mereka punya alasan.
Apa pun alasannya, jika Pancasila hanya salah satu pilar, lalu apakah dasar negara kita sekarang ini? Sehebat apa pun pilar, kalau dasarnya pasir tak ada gunanya. Nah, kalau jawabannya masih Pancasila, mengapa pula harus dijadikan pilar? Apakah Pancasila telah diragukan kualitasnya sebagai dasar negara? Dan wacana perubahan, sebagaimana ditegaskan Bung Karno, harus disetujui bersama (seluruh bangsa Indonesia)! Itulah serangkaian tanya yang melintas di hari lahirnya Pancasila.
email: inspirasi@satuharapan.com
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...