Belajar dari Meja Makan
SATU HARAPAN.COM - Marilah kita layangkan pandang ke meja makan! Tahukah Anda siapakah yang telah bekerja keras sedikitnya empat bulan untuk mengupayakan sepiring nasi hadir di meja makan kita? Tahukah Anda siapakah yang menanam dan memelihara benih cabai, bawang merah, bawang putih setidaknya enam bulan agar kita bisa merasakan pedasnya sambal?
Tahukah Anda siapakah petani garam yang berkutat mengisi air laut pada tambak-tambak garamnya sehingga Anda tak lagi merasakan kehambaran masakan? Tahukah Anda siapakah yang telah menanam dan memelihara tanaman nangka, melinjo, kacang panjang, asam sehingga Anda bisa menikmati sayur asem?
Tahukah Anda siapakah yang mengolah butiran-butiran kedelai menjadi tempe? Tahukah Anda siapa sajakah yang terlibat mulai dari penangkapan hingga pengasinan sehingga Anda bisa menikmati gurihnya ikan asin? Apakah Anda mengetahui agama mereka?
Jawaban Anda mungkin seragam: ”Mana gua tahu!” Bisa jadi Anda menjawabnya dengan sedikit kesal. Jika demikian, saya minta maaf. Sebab, saya pun tak mampu menjawab serangkaian pertanyaan tadi.
Kita memang tidak mengetahui jati diri orang-orang itu. Namun, kita merasakan jerih lelah mereka. Mereka tak bernama, namun ada dan bermakna. Merekalah pemenuh kebutuhan energi kita.
Sebagai balasan atas keringat mereka, rasakanlah setiap butiran nasi, pedasnya sambal, segarnya sayur asem, renyahnya tempe, dan ikan asin dengan penuh syukur; juga kepada Sang Pencipta yang telah memampukan mereka semua setia terlibat dalam penyediaan kebutuhan pangan kita! Selamat Makan!
email: inspirasi@satuharapan.com
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...