Panel PBB Dorong Pelucutan Nuklir di Dunia
Negara berkekuatan nuklir termasuk Rusia, Tiongkok dan Amerika Serikat menolak proses itu.
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Mayoritas negara pada panel yang diberi mandat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada hari Jumat (19/8) mengimbau Majelis Umum PBB untuk mempertimbangkan dilakukannya perundingan multilateral mengenai pelucutan nuklir, berdasarkan pemungutan suara yang sebelumnya diboikot oleh negara-negara berkekuatan nuklir di dunia.
Seperti dilaporkan foxnews.com, hari Jumat (19/8) Duta Besar Thailand, Thani Thongthakdi, yang memimpin Kelompok Kerja Terbuka mengenai pelucutan nuklir memuji adanya “sinyal kuat,” tapi mengatakan banyak negara lebih menyukai konsensus di antara anggota.
“Mengenai perjanjian yang tidak akan banyak berdampak kecuali negara-negara nuklir juga menyetujuinya,” kata dia.
Panel itu melakukan pemungutan suara dengan hasil 68 suara berbanding 22 suara dengan 13 negara tidak memilih hari Jumat, mengenai teks usulan yang luas termasuk menyarankan Sidang Majelis melakukan upaya ke arah perundingan multilateral mengenai pelucutan senjata pada pertemuan berikutnya.
Negara berkekuatan nuklir termasuk Rusia, Tiongkok dan Amerika Serikat menolak proses itu.
Jepang yang sensitif mengenai isu-isu nuklir setelah mengalami dua serangan bom nuklir pada PD II, tidak memberikan suara pada pemungutan suara itu.
Tashio Sana, Duta Besar Jepang untuk Konferensi PBB mengenai Pelucutan Nuklir, memuji “banyaknya unsur positif” pada rancangan teks seperti seruan pendudukan mengenai pelucutan nuklir. Dia mengatakan para utusan di PBB tidak mencurahkan waktu yang cukup ke arah tercapainya konsensus.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...