Pangeran Charles Kecam Pembunuhan Brutal Mengatasnamakan Islam
AMMAN, SATUHARAPAN.COM – Pangeran Charles berbicara tentang kengerian yang dilakukan atas nama agama, setibanya dirinya di Amman, Yordania kemarin (8/2) dan berbicara dalam sebuah pertemuan lintas agama.
Dia mengangkat isu tentang "kebrutalan akibat salah tafsir Islam" di negara yang baru saja diguncang oleh terbunuhnya salah satu pilot tempurnya oleh kelompok ekstresmis Islam, Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau ISIS.
Moaz al-Kasasbeh, 26, dibakar hidup-hidup oleh teroris NIIS. Charles, berada di Amman dalam rangkaian tur enam hari di Timur Tengah.
Charles menceritakan ia telah bertemu orang-orang Kristen Irak yang terpaksa mengungsi ke Yordania setelah "diusir dari rumah mereka oleh individu yang mematuhi salah tafsir sesat dan brutal Islam".
Dia mengatakan: "Saya tidak perlu memberitahu Anda kengerian yang ditimbulkan atas nama agama.
"Semua orang yang punya perasaan, telah menyaksikan betapa menderitanya orang yang disiksa dan dibunuh dengan cara yang paling biadab."
Komentarnya mengikuti wawancara dengan BBC di mana ia mengakui radikalisasi Muslim Inggris adalah "mengkhawatirkan".
Sebelumnya dalam wawancar dengan BBC, Pangeran Charles mengakui bahwa radikalisasi Muslim Inggris sudah dalam, tahap yang mengkhawatirkan.
Dia mengatakan orang-orang yang "lahir di sini (Inggris, Red) dan bersekolah di sini" harus menghormati nilai-nilai "yang kita anut dengan penuh hormat."
Setelah Yordania, Pangeran Charles akan mengunjungi Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...