Panggilan Hidup Sederhana Perempuan

SATUHARAPAN.COM – Perempuan  mana yang tidak tersanjung bila dikatakan manis, cantik, modis, dan trendi? Ungkapan-ungkapan tadi memiliki daya yang berdampak luar biasa bagi perempuan. Sedikitnya dua hal saya catat. Pertama, perempuan akan sangat menghargai anugerah Tuhan baginya dengan merawat tubuhnya sebaik mungkin; seperti berolah raga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat, juga beristrahat secara proporsional. Kedua, ungkapan itu bisa menjadi penjara karena untuk menjaga agar tetap manis, cantik, modis dan trendi diperlukan anggaran tidak sedikit.

Hal kedua ini rupanya telah lama dijadikan peluang bisnis oleh mereka yang bergerak dalam produk kecantikan, busana, perabot rumah tangga, peralatan olah raga, dan komunikasi, bahkan sampai kepada fasilitas transportasi. Kebanyakan ikon iklan barang produksi tersebut kebanyakan adalah perempuan.

Perempuan termotivasi untuk meng-up grade diri pada setiap masa. Sangat mengagumkan! Namun, ada satu pertanyaan yang menggelitik saya: dari manakah sumber barang produksi untuk semua kebutuhan tadi? Itu jugalah yang dipercakapkan dalam Rakornas Peruati (Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia) di Parapat Sumatera Utara pada 30 Okt—2 Nov 2014. Topik-topik mengenai moralitas, ekonomi, gender dan lingkungan hidup digumuli, dibicarakan, dan dirumuskan untuk menjadi agenda kerja pada 2015, baik daerah maupun pusat. Dan pada hemat saya, ada kaitan antara perempuan dan lingkungan hidup.

Alam menyediakan sumber daya alam berupa bahan mentah yang kemudian diolah menjadi barang produksi melalui kemajuan iptek. Misalnya baju dari serat kapas, kertas dari kayu, sepatu dan tas dari kulit binatang, dan seterusnya. Ketika perempuan selalu ada dalam semangat up-grade diri dengan pola konsumtif, maka akan semakin banyak bahan mentah yang diolah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Makin sederhana perempuan, makin sedikit bahan mentah yang diolah sehingga alam tidak digerus habis-habisan. Kesederhanaan adalah pilihan moral yang dapat menyelamatkan alam.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com