Panglima Militer ISIS Tewas di Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Salah seorang panglima militer kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau lebih dikenal sebagai ISIS yang telah lama menjadi buron dan kepalanya dihargai US$ 10 juta oleh militer AS, dilaporkan telah tewas dalam sebuah pertempuran.
Izzat Ibrahim al-Douri, nama panglima itu, terbunuh dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah Irak serta milisi Syiah di provinsi Salahuddin, di utara Baghdad. Tidak disebutkan waktu pasti terbunuhnya dia. Tetapi televisi melaporkan jenazahnya sudah tiba di Baghdad pada Jumat (17/4).
Televisi di Irak ramai memberitakan terbunuhnya al-Douri, 72 tahun, yang juga dikenal sebagai orang kepercayaan mantan presiden Irak, Saddam Hussein.
Gubernur Provinsi Salahuddin, Raed al-Jubouri, kepada Reuters mengatakan bahwa al-Douri terbunuh dalam sebuah operasi militer. Jaringan televisi negara-negara Arab, al-Arabiya, menunjukkan foto-foto jenazah yang tampak seperti al-Douri.
Namun, Khdhayer Almurshidy, juru bicara mantan partai Baath Irak, mengatakan dalam komentarnya kepada televisi al-Hadath di Irak bahwa laporan itu palsu.
Menurut al-Jubouri "sekelompok pasukan keamanan mengepung daerah tempat para teroris itu tewas. Tiga dari mereka adalah pelaku bom bunuh diri dan meledakkan diri. Di antara tubuh mereka ada jenazah Douri. "
Al-Jubouri menambahkan, operasi itu dilakukan di daerah Hamrin dekat al-Alam di provinsi Salahuddin. Namun ia mengakui pasukan Irak sebelumnya tidak tahu jika al-Douri ada di sana.
Kepada al-Arabiya, Jubouri mengatakan keberhasilan ini merupakan kemenangan besar. Ia mengatakan al-Douri "dianggap sebagai dalang dari kelompok teroris ini (ISIS)." Ia melanjutkan bahwa "pasti, ini akan berdampak pada mereka ... Akan ada kekosongan di antara mereka," katanya.
Baghdad telah melakukan serangan terhadap ISIS dan loyalis mantan partai Baath yang masih setia kepada Saddam Hussein untuk merebut kembali wilayahnya di jantung Irak yang dikuasai oleh para jihadis sejak musim panas lalu.
Al-Douri diyakini menjadi tokoh kunci dalam kebangkitan ISIS yang merebut wilayah Irak.
Baghdad telah mengumumkan kematian al-Douri beberapa kali sebelumnya. Namun kali ini ada yang agak berbeda yaitu adanya foto yang beredar menunjukkan seorang pria dengan fitur serupa al-Douri itu.
Al-Jubouri mengatakan kepada Reuters bahwa DNA dari tubuhnya akan diuji dan hasilnya akan dirilis segera.
Setelah Saddam Hussein digulingkan dan sebelum al-Qaeda dan kemudian ISIS bangkit, al-Douri memimpin pemberontakan terhadap pemerintah Baghdad, mengorganisir dan memimpin serangan besar terhadap simbol dari aturan baru di negara itu.
Di ISIS, menurut dailymail.co.uk, al-Douri memimpin kelompok pemberontak Naqshbandi, sebuah faksi penting di balik kebangkitan ISIS baru-baru ini.
Dia adalah salah satu dari anak buah yang paling terpercaya Saddam, yang membantunya untuk memimpin kudeta tak berdarah tahun 1968. Keduanya. al-Douri dan Saddam, datang dari latar belakang suku Tikriti yang sama.
Dia menjadi wakil Saddam ketika diktator itu digulingkan setelah invasi AS ke Irak pada tahun 2003.
Setelah eksekusi Saddam Hussein pada tanggal 30 Desember 2006, al-Douri dikonfirmasi sebagai pemimpin baru Partai Baath yang dilarang.
Al-Douri berada di peringkat keenam dalam daftar buronan militer AS dari 55 yang paling dicari.
Mayatnya digambarkan di media sosial dengan giginya yang hilang, jenggot oranye berantakan dan kepala luka berdarah.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...