Afghanistan, Pembom Bunuh Diri Serang Antrean Nasabah Bank, 33 Meninggal
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Seorang pembom bunuh diri melakukan aksinya hari ini, Sabtu (18/4) yang menyebabkan 33 orang terbunuh dan melukai puluhan lainnya di sebelah timur kota Jalalabad, Afghanistan, yang merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan daerah tersebut dalam dua minggu terakhir.
Serangan di Jalalabad juga hanyalah satu dari beberapa ledakan yang berlangsung pada sekitar pukul 8:30 di sejumlah tempat di sekitar kota, kata para pejabat polisi. Namun tidak ada yang terbunuh dalam ledakan lainnya.
Pembom bunuh diri meledakkan rompi penuh dengan bahan peledak di luar sebuah bank di Kabul, di saat para pegawai negeri setempat, termasuk petugas polisi dan tentara, menunggu dalam antrean untuk mengambil gaji.
"Pembom bunuh diri itu berjalan kaki dan ingin masuk ke dalam bank ketika ia meledakkan bom," kata Hazrat Hussain Mashreqiwal, juru bicara polisi untuk Provinsi Nangarhar.
Kendati menurut perhitungan polisi jumlah korban meninggal 22 orang dan 50 luka-luka, rumah sakit setempat menyatakan telah menerima sedikitnya 33 jenazah, kata Najeeb Kamawal, kepala pelayanan kesehatan masyarakat provinsi. Lebih dari 100 orang terluka, ia menambahkan. Banyak yang dalam kondisi kritis, yang berarti angka kematian bisa meningkat.
Kecurigaan segera jatuh pada gerilyawan Taliban, namun juru bicara kelompok Zabiullah Mujahid membantah bertanggung jawab atas salah satu ledakan. Dalam tweetnya, ia mengatakan, "Kami mengutuk / menyangkal keterlibatan."
Ledakan kedua, kata Mashreqiwal, berasal dari sebuah bom yang meledak di luar sebuah kuil. Sebuah bom ketiga yang ditemukan tidak meledak di luar Bank Nasional Afghanistan, dan polisi kemudian meledakkannya dalam lingkungan yang terkendali.
Sebuah ledakan keempat terjadi di daerah Behshood, ketika sebuah bom magnetik kecil membunuh satu orang dan melukai dua lainnya, kata Mashreqiwal.
Pemboman pada hari Sabtu di Jalalabad adalah serangan mematikan ketiga di kota itu sejak 8 April lalu, ketika seorang pria berseragam militer membunuh seorang tentara Amerika Serikat dan melukai beberapa orang lainnya dalam serangan yang diduga serangan orang dalam. Serangan itu juga membunuh seorang tentara Afghanistan dan melukai dua orang lainnya. Dua hari kemudian, seorang pembom bunuh diri menargetkan konvoi militer AS, membunuh empat warga sipil Afghanistan dan melukai 10 lainnya. Tidak ada korban warga AS.
Serangan Sabtu itu bukan yang pertama untuk menyerang bank di Jalalabad. Pada tahun 2001, sekelompok pelaku bom bunuh diri juga menargetkan cabang bank yang sama, membunuh 38 nasabah yang juga sedang menunggu untuk mengambil gaji.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...