Panglima TNI dan Kapolri Rapat Bahas Keamanan di Papua
TIMIKA, SATUHARAPAN.COM-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis didampingi 10 jenderal pada hari Sabtu (29/8) petang tiba di Timika, Papua, dan langsung menggelar pertemuan tertutup.
Sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, sekaligus memimpin Apel Pelepasan Satgas Pendisiplinan Protokol COVID-19 Provinsi Papua.
Informasi yang dihimpun di Timika, menurut laporan Antara, kegiatan kunjungan kerja yang hanya semalam di Timika, Panglima TNI dan Kapolri didampingi sejumlah perwira tinggi TNI dan Polri. Mereka adalah Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Ganip Warsito, Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Arios Tiopan Aritonang, Aslog Panglima TNI, Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Madsuni, dan Asintelkogabwilhan IIK ,Brigjen TNI Hendrawan.
Selanjutnya, Asops Kapolri, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ignatius Sigit W, Karo Binkar SSDM Mabes Polri, Brigjen Pol Suwondo Nainggolan, dan Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo.
Bahas Masalah Kelompok Bersenjata
Beberapa agenda penting yang dibicarakan dalam pertemuan dengan jajaran TNI dan Polri di wilayah Papua antara lain menyangkut penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang hingga kini masih bercokol di wilayah Aroanop, Distrik Tembagapura.
Pasalnya, kelompok separatis bersenjata itu kerap kali mengganggu keamanan di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia di wilayah Tembagapura hingga di wilayah dataran rendah Mimika.
Akibat gangguan KKB tersebut, sejak awal Maret hingga kini, ribuan warga tiga kampung di sekitar Tembagapura yaitu Waa-Banti, Kimbeli, dan Opitawak diungsikan ke Timika.
Berlarut-larutnya penanganan para pengungsi Tembagapura itu, kini memunculkan masalah baru dalam hal penyediaan sarana perumahan, kebutuhan logistik atau bahan makanan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Selain masalah KKB, pertemuan tersebut juga membicarakan persoalan penutupan akses jalan tambang di Ridge Camp Mile 72, Tembagapura oleh karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya, lantaran menuntut dibukanya akses yang lebih luas dalam pengoperasian bus untuk libur kerja karyawan ke Timika, dan pemberian insentif khusus selama masa pandemi COVID-19.
Aksi blokade jalan tambang di Mile 72 Tembagapura yang dilakukan sejak Senin (24/8) dan telah dibuka kembali pada Jumat (28/8) siang, setelah manajemen PT Freeport Indonesia menyanggupi sejumlah tuntutan karyawan.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...