Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:20 WIB | Kamis, 28 November 2013

Para Korban 27 Juli Demonstrasi Tuntut Tuntaskan Kasus

Para Korban 27 Juli Demonstrasi Tuntut Tuntaskan Kasus
FKK 124 berunjuk rasa di Tugu Selamat Datang, jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/11) menuntut untuk tuntaskan kasus berdarah yang terjadi di kantor DPP PDI jalan Dipoenogoro, Jakarta Pusat. (Foto-foto : Dedy Istanto)
Para Korban 27 Juli Demonstrasi Tuntut Tuntaskan Kasus
Salah satu pengunjuk rasa saat berorasi menuntut tuntaskan kasus 27 Juli 1996.
Para Korban 27 Juli Demonstrasi Tuntut Tuntaskan Kasus
Salah satu pengunjuk rasa saat berorasi di Tugu Selamat Datang, Jakarta Pusat.
Para Korban 27 Juli Demonstrasi Tuntut Tuntaskan Kasus
Dua pengunjuk rasa saat membakar surat pernyataan sikap sebagai bentuk protes terhadap penuntasan kasus 27 Juli 1996 yang belum kunjung usai.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Korban 27 Juli 1996 yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124, berunjuk rasa di Tugu Selamat Datang, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/11) untuk menuntut tuntas kasus kejadian tersebut. Kasus yang dikenal dengan nama “Kudatuli” ini, tidak jelas kelanjutan proses hukumnya.

FKK 124 telah melakukan upaya untuk menyelesaikan kasus tersebut, mulai dari Komisi II DPR RI, Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Komnas HAM, Puspom. Namun, yang  mereka dapatkan hanyalah pernyataan bahwa kasus ini tergantung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menurut FKK 124, Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan menjadi besar karena kasus 27 Juli 1996. Oleh karena itu, FKK 124 menyatakan sikap tegas untuk meminta pemerintah bertanggung jawab atas tragedi berdarah  di kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro 58 Menteng, Jakarta Pusat, ini. Mereka menuntut Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso bertanggung jawab. FKK 124 juga meminta Megawati Soekarnoputri dan DPP PDI Perjuangan turut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Aksi damai berjalan dengan tertib sambil berorasi meneriakkan aspirasinya terkait dengan peristiwa 27 Juli 1996. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home