Para Pakar Upayakan Pembersihan Sampah Plastik di Pasifik
SAN FRANCISCO, SATUHARAPAN.COM – Para pakar sedang menarik rangkaian pelampung sepanjang 600 meter dari San Francisco ke arah tengah Lautan Pasifik, untuk mengumpulkan sampah plastik yang membentuk kawasan terapung yang luasnya dua kali Negara Bagian Texas.
Pelampung itu akan ditempatkan dekat apa yang disebut Great Pacific Garbage Patch, atau Pulau Sampah Besar di Lautan Pasifik.
Sistem pengumpulan sampah plastik itu diciptakan oleh organisasi bernama The Ocean Cleanup, yang didirikan Boyan Slat, pemuda Belanda berumur 24 tahun.
Kata Slat, organisasinya telah menemukan sampah plastik yang telah terapung di laut sejak tahun 1960 dan 1970-an.
Pelampung sepanjang 600 meter itu, dipasang dalam bentuk huruf U dan akan mengurung sampah-sampah plastik yang kemudian diambil oleh kapal-kapal khusus tiap beberapa bulan untuk dibawa ke darat dan di daur-ulang.
Pelampung penangkap sampah plastik itu dilengkapi dengan lampu bertenaga surya, kamera, sensor dan antena satelit, sehingga bisa diketahui keberadaannya setiap waktu.
The Ocean Cleanup mendapat sumbangan 30 juta dollar (Rp445 miliar) dari berbagai perusahaan, akan memasang sekitar 60 pelampung seperti itu di Lautan Pasifik menjelang tahun 2020.
“Salah satu tujuannya adalah menghilangkan 50 persen sampah plastik terapung, yang sudah terkumpul sampai saat ini di Great Pacific Garbage Patch itu dalam lima tahun ke depan," kata Boyan Slat lagi. (Voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...