Para Pebulu Tangkis Harus Disiplin Layaknya Militer
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Para pebulu tangkis usia muda Indonesia diharap menjadi atlet dan pribadi yang disiplin dalam segala hal seperti militer Korea Selatan (Korsel) agar menjadi pebulu tangkis tangguh andalan bangsa.
"Kami harap para pebulu tangkis Indonesia bisa belajar dari sistem latihan di Korea. Umumnya anak-anak di sana harus bangun pagi dan bersiap-siap ala militer," kata Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) di markas Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/1).
Bambang mengatakan demikian dalam kaitannya dengan pengiriman sebanyak 10 pebulu tangkis muda dan tiga pelatih dari berbagai klub bulu tangkis yang menurut rencana akan bertolak ke Korea Selatan untuk mengikuti sesi latihan bersama di Hanium Sport and Culture Center, Seoul, Korsel.
Program ini merupakan hasil kerjasama antara PP PBSI dengan BKA (Badminton Korea Association) lewat penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) pada Juni 2014 lalu.
Para pemain dan pelatih yang mengikuti latihan bersama ini merupakan pemenang reward di ajang Victor Junior Master 2014. Seperti pernah disebutkan sebelumnya, para pebulu tangkis yang menempati peringkat pertama dan kedua di kelompok usia U-19 Victor Junior Master 2014 berhak untuk mengikuti join training di Korea Selatan yang akan berlangsung mulai Minggu (1/2) sampai dengan Sabtu (7/2) mendatang.
Selain itu, telah terpilih tiga orang pelatih asal klub PB Djarum Kudus, PB Exist Jakarta serta PB SGS PLN Bandung untuk bergabung di sesi latihan bersama di Korea Selatan. Ketiga pelatih dari klub ini terpilih karena para atletnya mendominasi posisi teratas di berbagai kelompok usia pada ajang Victor Junior Master 2014.
Para atlet dan pelatih yang telah terpilih untuk mengikuti latihan bersama akan diberangkatkan ke Korea Selatan pada 31 Januari 2015 mendatang.
Ditambahkan Roedyanto, kerjasama antara Indonesia dan Korea masih akan berlanjut. Sebelumnya, tim junior Korea menjalani join training di Pelatnas Cipayung pada Agustus 2014, tepat sebelum mengikuti ajang Jaya Raya Junior International Challenge 2014 di Surabaya, Jawa Timur.
“Adanya program ini juga mempererat hubungan antara PBSI dan BKA. Kami juga berusaha membagi ilmu bagaimana memajukan bulu tangkis antara dua negara," Roedyanto menjelaskan.
"Kerjasama ini tidak akan berakhir sampai di sini. Selanjutnya kemungkinan akan ada join training untuk para pemain senior dan juga penyelenggaraan turnamen beregu junior, semacam pertandingan persahabatan," Roedyanto menjelaskan.
Berikut daftar pemain yang akan mengikuti join training di Korea Selatan :
Tunggal Putra: Redy Perdana (PB SGS PLN Bandung), Enzi Shafira (PB Mutiara Cardinal Bandung)
Tunggal Putri: Priskilia Siahaya (PB Exist Jakarta), Lyanny Mainaky (PB Putra Mainaky)
Ganda Putra: Alwi Mahardika dan Geovani Dicky (PB Exist Jakarta), Franky Wijaya Putra dan Sabar Karyawan Gutama (PB Exist Jakarta)
Ganda Putri: Apriani Rahayu dan Jauza Fadhila Sugiarto (PB Pelita Bakrie Jakarta), Linda Mutiara Pertiwi dan Sinta Arum (PB Mutiara Cardinal Bandung)
Ganda Campuran: Tedi Supriadi dan Mychelle Chrystine Bandaso (PB Djarum Kudus), M. Aria Wijaya dan Monica Ngilu (PB Mutiara Cardinal Bandung). (badmintonindonesia.org).
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...