Tommy Sugiarto Mundur dari Pelatnas Merasa Kurang Berkembang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rexy Mainaky menjelaskan alasan pengunduran diri salah satu pebulutangkis andalan tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto dikarenakan putra pebulutangkis senior Icuk Sugiarto merasa kurang maksimal.
“Tommy memang sudah resmi melayangkan surat pengunduran diri dari Pelatnas (Pelatihan Nasional) Cipayung sejak 6 Januari 2015. Alasan yang disebutkan Tommy adalah karena ia merasa permainannya tidak berkembang," kata Rexy Mainaky di markas Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/1).
Tommy Sugiarto menyatakan mundur dari Pelatnas Cipayung memutuskan untuk kembali ke klub asalnya, PB (Persatuan Bulutangkis) Pelita Bakrie Jakarta namun masih berkarir sebagai pebulutangkis profesional.
Putra pebulutangkis senior Icuk Sugiarto ini pernah mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI pada 2010, namun dipanggil kembali oleh pada 2013.
"Menurut pandangan kami soal permainan Tommy, dengan persaingan di sektor tunggal putra yang semakin ketat, memang diperlukan adanya perubahan dan peningkatan baik teknik maupun strategi,” kata Rexy.
Sejak kembali menjadi penghuni pelatnas pada tahun 2013, Tommy dilatih oleh Joko Suprianto yang kala itu menjabat sebagai Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI. Namun Joko tak lagi bergabung di Pelatnas Cipayung terhitung bulan Juni 2014 silam. Sejak saat itu, tim tunggal putra sektor prestasi ditangani oleh pelatih baru asal klub Tangkas Jakarta, Hendry Saputra.
Dengan mundurnya Tommy, maka terdapat satu slot tunggal putra yang kosong untuk pemain pelatnas prestasi. Oleh karena itu, Rexy Mainaky masih akan memperbicangkan lagi tentang kekosongan tersebut dengan para pelatih yang ada di PBSI.
Berdasarkan daftar pemanggilan atlet tahun 2015 yang dirilis PP PBSI pada Desember 2014 lalu, sektor tunggal putra Pelatnas Cipayung diisi oleh delapan orang pemain yaitu Tommy, Simon Santoso, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Firman Abdul Kholik, Muhammad Bayu Pangisthu dan Riyanto Subagja.
Selama menjadi penghuni pelatnas, Tommy berhasil memperbaiki peringkat dunia dengan merangkak ke rangking tiga yang sementara ini menjadi peringkat terbaik di sepanjang karirnya. Bicara soal gelar juara, Tommy sempat menjadi juara Singapore Open Super Series 2013 meraih medali perunggu BWF World Championships 2014 di Copenhagen, Denmark. Tommy juga menjadi runner up di BWF Super Series Finals 2013 dan Malaysia Open Super Series Premier 2014. (badmintonindonesia.org).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...