Para Pemimpin Gereja Menentang Populisme di Belanda
AMSTERDAM, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah pemimpin gereja di Belanda menentang maraknya populisme di negara tersebut, yang mereka wujudkan dengan menandatangani petisi yang menentang eksploitasi Kristiani yang dilakukan sejumlah politikus beraliran populis dalam pemilihan parlemen Belanda.
“Apakah orang akan memilih partai berhaluan kiri atau kanan, gereja memiliki pilihan sendiri," kata petisi yang ditandatangani oleh Uskup Gerard de Korte dari Den Bosch, Belanda, dan puluhan Katolik dan teolog Protestan dan pendeta, diberitakan Catholic Herald, hari Kamis (2/3).
Organisasi yang menentang tersebut salah satunya adalah "Catholic Bishops Conference" atau konferensi wali gereja Katolik yang mendesak para pemilih untuk mendukung partai-partai politik yang mendukung kontribusi untuk kebaikan bersama.
“Gereja bukan partai politik, kami memisahkan antara gereja dan negara, karena jika kedua hal itu disatukan maka dikhawatirkan akan terjadi diktator politik berdasar agama,” kata petisi tersebut.
Petisi itu beredar di Belanda, sebelum nantinya rakyat akan melakukan pemilihan parlemen pada 15 Maret. Rakyat akan menentukan pilihan di pemilihan umum terhadap 150 kursi yang diperebutkan majelis rendah Belanda.
Dalam pemilihan umum itu Party For Freedom atau Partai Nasionalis untuk Kebebasan yang dipimpin politikus terkemuka, Geert Wilders diprediksi akan memenangkan suara terbanyak.
Petisi tersebut digelar dengan tujuan mengirim pesan kepada para politikus Belanda yang semakin lama semakin sering mengeksploitasi budaya Kristiani yang pada kenyataannya terlalu radikal untuk dikompromikan dengan pembuat kebijakan.
Petisi tersebut menginginkan politikus di Belanda tidak sembarangan mengubah perkataan Yesus Kristus menjadi program politik.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berusaha melanggengkan kepemimpinannya sebagai kepala pemerintahan yang didukung People’s Party for Freedom and Democracy atau Partai Rakyat untuk Kebebasan, dan Labour Party atau Partai Buruh.
Partai yang dipimpin Wilders tersebut menganjurkan pelarangan Alquran, penutupan masjid dan sekolah-sekolah Islam di Belanda, dan partai ini mengimbau pembatasan imigran dari negara-negara Islam ke Belanda.
Wilders berulang kali bersemangat menyerang Islam dalam berbagai pidato dan mendesak umat Kristen Belanda mendukung programnya.
Dalam sebuah surat pastoral yang diterbitkan pekan ini, Bishop Conference atau Konferensi Waligereja mendesak para pemilih mendukung partai yang berkontribusi pada kebaikan bersama dengan mendukung kehidupan, keluarga dan penerimaan migran, serta kebebasan beragama, pengurangan kemiskinan, dan keberlanjutan dan pembangunan. (catholicherald.co.uk)
Editor : Eben E. Siadari
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...