Para Penggemar Lyon Kecewa Tak Boleh Melawat Saint Etienne
LYON, SATUHARAPAN.COM – Penggemar Olympique Lyonnais (OL) menyatakan kesedihan dan kekecewaan karena larangan tidak boleh datang ke Stadion Geoffroy Guichard, pada pertandingan Liga Prancis pekan ke-13 yang akan diselenggarakan Senin (11/11) dini hari WIB mendatang.
Beberapa pengamat sepakbola mengkhawatirkan dilarangnya pendukung OL di Stadion Geoffroy Guichard, Saint Etienne bisa kehilangan daya tarik pertandingan satu kabupaten tersebut.
Pada surat resmi yang dikeluarkan Manuel Valls selaku Menteri Dalam Negeri pada (22/10) menegaskan larangan pendukung OL tidak akan diizinkan untuk pergi ke Stadion Geoffroy Guichard tetangganya tersebut untuk menonton pertandingan melawan tim satu kabupaten tersebut.
Para pendukung OL dilarang bepergian oleh Kementerian Dalam Negeri karena eksalasi kekrasan antara pendukung kedua kesebelasan, kelompok suporter Saint Etienne akhir-akhir ini tidak suka melihat suporter dari sesama kabupaten Bourgognes tersebut hadir di situ.
Vincent, salah satu suporter OL mengungkapkan dirinya kecewa karena saat ini OL butuh dukungan untuk beranjak dari peringkat ke-12 Liga Prancis.
“Aku tidak akan menangis tidak adanya OL di Liga Champions, semua itu memang butuh dukungan. Jika larangan stadion ini mempengaruhi terutama mereka yang ingin berbuat onar di stadion maka kami setuju atas larangan itu. Kasihan sekali orang lain yang ingin menonton. Jika kita ingin melihat sebuah pertandingan yang bersih mengapa tidak boleh bergabung, ” kata Vincent (6/11).
Akibat sanksi dari Kementerian Dalam Negeri tersebut maka dapat dipastikan apabila di sudut-sudut kota Saint Etienne pada Senin (11/11) didapati ada warga Lyon, apalagi suporter OL yang datang maka Saint Etienne akan dikenai sanksi.
Tidak hanya itu larangan berlaku sebaliknya, saat Saint Etienne nantinya akan menjalani pertandingan tandang ke OL di Lyon pada (29/3/2014) maka suporter Saint Etienne tidak dapat hadir ke markas OL di Stadion Gerland, Lyon.
Suporter Lyon telah mengajukan keberatan lewat klub dan presiden OL, Jean-Michel Aulas ke Pengadilan Tata Usaha Negara Kabupaten Lyon pada Selasa (5/11) dan kini sanksi dari Kementerian Dalam Negeri tersebut telah naik ke tingkat yang lebih tinggi kepada Pengadilan Tinggi Loire.
Aksi protes tidak hanya dijalankan terhadap Pengadilan Tata Usaha Negara tetapi juga para pendukung yang memadati alun-alun kota Lyon, atau tepatnya di Place Bellecour pada Minggu (3/11) mereka menuntut banding ini karena ini merupakan perampasan kebebasan pribadi untuk pendukungnya. (20minutes.fr/ foot01.fr/ figaro.fr)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...