Parkir Sembarangan Sebabkan Damkar Jakarta Gagal Maksimal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyebut parkir yang semrawut menjadi salah satu penyebab Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Provinsi DKI Jakarta kurang maksimal dalam menangani sebuah peristiwa kebakaran.
Basuki mengemukakan hal ini di hadapan para pihak terkait penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman antara Pemprov DKI Jakarta dan Otoritas Pemadam Kebakaran (Damkar) Republik Fiji, Senin (22/9) di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
“Kita sangat menyayangkan di DKI Jakarta ini terkadang tidak maksimal kerjanya Pemadam Kebakaran, ada saja yang menghalangi, mulai dari kendaraan yang diparkir sembarangan, jadi pemadam kebakaran tidak punya akses cepat ke lokasi kebakaran,” sebut Basuki.
Basuki menerima keluhan dari Subedjo bahwa perkampungan padat penduduk juga banyak kendaraan bermotor roda dua yang tidak diparkir dengan baik dan benar.
“Saya katakan ke Pemadam Kebakaran Fiji ini agar memaklumi kondisi Jakarta seperti ini, akan tetapi kami lega karena Fiji menaruh kepercayaan untuk berlatih di Jakarta,” Basuki menambahkan.
Basuki menjelaskan kepada Francis Kin bahwa saat ini banyak kebijakan yang berkaitan dengan parkir liar di Provinsi DKI Jakarta, dan Pemprov DKI secara tegas memberlakukan parkir liar tanpa ampun di beberapa kawasan dengan hukuman yang setimpal.
Basuki juga mengemukakan bahwa dengan hukuman tilang atau derek dan sanksi sejumlah uang diharapkan dapat membuat warga Jakarta berpikir ulang untuk menaati rambu-rambu lalu lintas, apalagi bila kendaraan yang diparkir menghalangi kendaraan Pemadam Kebakaran.
Basuki mengemukakan bahwa penataan kawasan kumuh di Jakarta juga dilakukan, karena rumah-rumah yang berdempetan di beberapa kawasan ibu kota menyebabkan api lebih cepat menjalar tatkala terjadi kebakaran.
Penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman antara kedua negara merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerja sama bilateral antara Republik Indonesia dan Fiji pada 2012 antara Duta Besar Fiji, Ratu Tui Cavulati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bentuk kerjasama yang disepakati siang tadi yakni berupa training selama tiga bulan. Pengiriman personel akan mulai dilakukan pada Oktober 2014.
“Pengalaman yang bisa kita share ke Fiji antara lain hal-hal yang membuat suatu kawasan bisa terbakar selain faktor korslet listrik, jadi nanti orang-orang dari Fiji bisa lihat kesulitannya di mana, karena nanti mereka langsung terjun ke tim pemadam untuk belajar,” Basuki menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama Francis Kin dari Otoritas Damkar Republik Fiji mengemukakan alasan memilih Jakarta sebagai tempat latihan.
“Kami memilih Jakarta karena banyak kesamaan dalam operasional antara otoritas pemadam kebakaran di Fiji dan di Jakarta, Indonesia,” kata Kin dalam sambutan di hadapan para undangan yang hadir.
Kin menyatakan pihaknya ingin mengembangkan peran dinas pemadam dari sekedar memadamkan api ke operasi penyelamatan nyawa. “Kami punya target zero fire incident, tapi sayangnya target tersebut tidak terpenuhi,” Kin mengakhiri sambutannya.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...