Parlemen Irak Gagal Bersidang untuk Menyetujui Pemerintah Baru
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Parlemen Irak gagal bersidang pada hari Kamis (27/2) untuk menyetujui kabinet baru yang diusulkan oleh perdana menteri yang ditunjuk, Mohammed Tawfiq Allawi, menurut laporan televisi pemerintah yang dikutip Reuters.
Dikatakan bahwa parlemen gagal memenuhi syarat kuorum karena banyak anggota parlemen yang tidak setuju dengan calon menteri yang diajukan Allawi, dan memboikot sidang tersebut.
Penundaan itu memperpanjang kebuntuan politik setelah protes massa anti-pemerintah memaksa pengunduran diri mantan perdana menteri Adel Abdul Mahdi pada bulan November. Dia tetap menjabat dalam kapasitas sementara.
Demonstrasi di Irak pecah pada bulan Oktober karena masalah pengangguran dan layanan publik yang buruk, tetapi tuntutan cepat berubah menjadi penyingkiran elite penguasa Irak yang tidak berfungsi dan korup. Namun protes direspons dengan kekuatan oleh pasukan keamanan dan kelompok-kelompok milisi bersenjata dukungan Iran.
Sekitar 500 orang telah tewas dalam demonstrasi itu. Para pengunjuk rasa sebagian besar juga menolak Allawi sebagai calon perdana menteri dengan mengatakan bahwa ia adalah bagian dari sistem yang ada sekarang yang mereka anggap korup.
Menurut konstitusi Irak, Allawi harus membentuk kabinet yang disetujui oleh parlemen atau Presiden Barham Salih harus menunjuk seorang kandidat baru. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...