DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
07:55 WIB | Kamis, 23 Oktober 2014
Parlemen Kanada Diserang, Satu Tentara Terbunuh
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di gedung parlemen dan membunuh seorang tentara di sebuah monumen perang di Ottawa Kanada, sebelum akhirnya terlibat baku tembak di dalam gedung parlemen.
Polisi mengkonfirmasi pria bersenjata itu mati ditembak, tapi pemerintah Kanada tetap waspada dan mencari tersangka lain.
Dalam konferensi pers, polisi mengatakan situasi kini "mulai membaik" dan "mencair".
Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Kanada menaikkan tingkat ancaman teror, di mana sebelumnya seorang tentara lainnya meninggal pada hari Senin (20/10) dalam sebuah aksi tabrak lari pada dua tentara oleh seorang yang diidentifikasi sebagai mualaf.
Kanada awal bulan ini mengumumkan rencananya bergabung dengan koalisi pimpinan AS dalam rangka melakukan serangan udara terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Irak.
Tetapi pemerintah belum mengkonfirmasi apakah serangan di awal pekan itu ada kaitannya dengan NIIS ataupun kampanye militer Kanada ke Irak.
Mengutip komentar pejabat Kanada yang tidak disebutkan namanya juga kantor berita AS dan Kanada, pria yang menyerang gedung parlemen itu adalah Michael Zehaf-Bibeau.
Insiden terbaru tersebut berawal ketika tentara yang sedang menjaga monumen diserang seorang pria yang membawa senapan pada Rabu (22/10) pagi.
"Tembakan di War Memorial pada pukul 09:52 hari ini, satu orang terluka," kata Polisi Ottawa melalui Twitter.
Polisi Ottawa melanjutkan pernyataannya yang menegaskan pada akhirnya tentara tersebut meninggal akibat luka-lukanya. Tentara itu bernama Kopral Nathan Cirillo.
Beberapa menit kemudian, puluhan tembakan dilepaskan di dalam gedung parlemen.
Pegawai gedung parlemen, Alain Merizier menceritakan melihat mobil warna gelap berhenti di luar gedung pusat parlemen dan seorang sopir membawa "senjata panjang" keluar dan berjalan memasuki pintu gedung, lalu dikejar oleh petugas parlemen.
Menurut kantor berita Reuters, saat itu Perdana Menteri Stephen Harper sedang melakukan rapat kabinet tetapi ia selamat setelah diungsikan. Dia kemudian mengecam aksi itu sebagai "serangan keji".
Polisi kemudian menyerbu gedung dan pria bersenjata itu ditembak mati dalam aksi saling tembak. Namun belum dapat dikonfirmasi apakah dia yang menembak tentara di monumen.
Selain Kopral Cirillo, setidaknya tiga orang lainnya terluka dalam insiden itu. Rumah Sakit Ottawa mengatakan pada Rabu malam mereka merawat tiga pasien. (bbc.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...