Partai HDP Protes Turki Pecat 24 Wali Kota
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Partai oposisi Turki yang pro-Kurdi sedang mempertimbangkan menarik anggotanya dari parlemen Turki, karena tekanan yang meningkat yang dihadapinya, dan sebagai tindakan protes terhadap keputusan Ankara untuk mencopot 24 wali kota dalam tiga bulan terakhir.
Anggota parlemen, wali kota, dan pejabat lokal dari Partai Demokratik Rakyat (HDP) akan bertemu pada hari Rabu mendatang di Ankara untuk membahas situasi dan membuat keputusan tentang bagaimana menanggapi tekanan tersebut, menurut wakil ketua HIDUP, Saruhan Oluc.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan pemecatan wali kota di setiap platform. Salah satu pertanyaan yang akan kami jawab adalah apakah kami akan menarik wakil kami dari parlemen," kata Saruhan Oluc.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan pemerintahnya menuduh HDP memiliki hubungan dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mengarah ke penuntutan ribuan anggotanya dan beberapa pemimpin partai itu, menurut laporan Reuters. HDP menolak tautan tersebut.
Wali kota dari partai itu yang menjabat di wilayah tenggara Turki, yang penduduknya mayoritas Kurdi telah dipecat dalam beberapa bulan terakhir karena dugaan hubungan mereka dengan terorisme. HDP adalah satu-satunya partai di parlemen Turki yang menentang serangan di timur laut Suriah yang dimulai pada 9 Oktober.
Pada hari Sabtu pekan lalu, Turki kembali memecat empat wali kota lagi sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah yang meluas terhadap Partai Demokratik Rakyat (HDP) yang pro-Kurdi, dan menggantinya dengan pejabat yang ditunjuk negara.
Wali kota Mazidag, Savur dan Derik di Provinsi Mardin di wilayah tenggara diganti dengan pejabat yang ditunjuk. Sementara wali kota distrik Suruc di Provinsi Sanliurfa juga dipindahkan. Total ada 24 wali kota yang telah diberhentikan setelah menjadi wali kota. terpilih pada awal tahun ini.
HDP menguasai banyak kota di sebagian besar wilayah Kurdi di tenggara Turki, dan mengatakan itu adalah target rencana pemerintah yang sistematis untuk mengurangi peringkat suaranya.
Mantan pemimpin HDP telah dipenjara sejak tahun 2016 atas tuduhan terorisme, dengan beberapa anggota terkemuka lainnya dituduh mendukung terorisme atas apa yang dikatakan pemerintah terkait dengan PKK.
Langkah-langkah melawan HDP dilakukan ketika pasukan Turki melakukan ofensif militer di Suriah yang berdekatan dengan Unit Pertahanan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang dituduh Ankara sebagai kelompok teroris dan memiliki hubungan dengan PKK.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...