Partisipasi Bersekolah Anak Berkebutuhan Khusus Rendah
PADANG, SATUHARAPAN.COM – Angka partisipasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk bersekolah masih rendah, baru 164 ribu anak yang mendapat layanan pendidikan dari 1,6 juta ABK di indonesia," Hal ini dikatakan Dirjen Pendidikan Dasar Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad di Padang, Selasa. (3/11)
Dia mengatakan semua anak usia sekolah yang hadir di sini harus jadi bagian dari wajib belajar agar bisa dituntaskan selambatnya Tahun 2020 artinya Anak-anak Indonesia harus lulus SMA atau SMK dan Target pemerintah sebanyak 97 persen angka partisipasi tercapai.
"Kita perlu menyisir anak difabel untuk bisa masuk ke lembaga pendidikan khusus. Kementerian sudah menjamin melalui program afirmasi semua anak usia sekolah dibiayai pemerintah, apakah dari keluarga miskin menengah dan kaya dijamin pemerintah, Hal itu dilakukan dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dua kali lipat dari BOS biasa. Tidak boleh ada istilah malu menyekolahkan anak difabel, katanya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan kebutuhan Khusus Renani Pantjastuti mengatakan Gebyar dan Lomba Keberbakatan PKLK 2015 diikuti sebanyak 206 peserta dari seluruh propinsi di Indonesia.
"Tahun ini terdapat beragam kegiatan yang diselenggarakan pada perhelatan tahunan ini dan terbagi dalam kategori-kategori pada kedua jenis kegiatan, seperti kategori manajemen produk unggulan sekolah, unjuk karya pembuatan produk unggulan, dan kreasi tampilan stand Bhinneka Tunggal Ika untuk setiap provinsi. Ketiga kategori ada di dalam Gebyar Pameran Produk Unggulan Sekolah," ujarnya.
Sedangkan untuk Lomba Keberbakatan atau Pentas Siswa Berbakat, kata dia, ada tiga kategori lomba yang akan dilaksanakan. Di antaranya, kategori lomba musik untuk siswa Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP). (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...