Pasar Membaik, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 10.845
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mata uang rupiah Kamis sore kembali menguat ke posisi Rp 10.845 per dolar AS setelah adanya ekspektasi positif terhadap kinerja ekonomi Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis kembali ditutup naik sebesar 48,35 poin menyusul ekspektasi pasar terhadap kinerja emiten domestik pada kuartal III 2013 positif.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis sore bergerak menguat sebesar 315 poin menjadi Rp 10.845 dibanding posisi sebelumnya (23/10) Rp 11.160 per dolar AS.
"Sentimen domestik mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis ini. Pasar mengekspektasikan bahwa kinerja ekonomi Indonesia akan kembali positif," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, pasar memproyeksikan inflasi Oktober 2013 ini tidak akan tinggi atau berada di kisaran nol persen, dan kinerja neraca transaksi berjalan Indonesia periode September 2013 akan kembali surplus.
"Selain faktor fundamental, penguatan mata uang domestik juga didorong oleh soal teknis, yaitu pada hari kemarin (Rabu, 23/10) rupiah melemah cukup dalam," ucapnya.
Ruly menambahkan sentimen dari eksternal juga masih negatif untuk dolar AS sehingga mayoritas mata uang dunia mengalami penguatan, termasuk rupiah.
"Dolar AS diperkirakan masih akan mengalami tren pelemahan untuk jangka panjang, hal itu terkait kondisi ekonomi di Amerika Serikat belum stabil pasca berhentinya sebagian kegiatan pemerintahan di sana," katanya.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan ekspektasi bahwa the Fed tidak akan mulai mengurangi stimulus pada 2013 cukup memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Selain itu meningkatnya aktivitas sektor manufaktur China juga dapat memberikan harapan membaiknya kinerja neraca perdagangan Indonesia mengingat China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.268 dibanding sebelumnya (23/10) di posisi Rp 11.258 per dolar AS.
IHSG Kembali Ditutup Naik 48,35 Poin
IHSG BEI ditutup naik 48,35 poin atau 1,05% ke posisi 4.594,85, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,55 poin (1,36%) ke level 774,67.
Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Gene Richard di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa penguatan indeks BEI disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap kinerja keuangan emiten domestik kuartal III 2013.
"Sebagian laporan keuangan kuartal III tahun ini sudah keluar terutama dari sektor perbankan, mayoritas membukukan kinerja yang positif," ujarnya.
Ia menambahkan sektor pertambangan juga diperkirakan mencatatkan kinerja yang baik menyusul kenaikan harga komoditas dunia. Pergerakan indeks BEI pada akhir pekan besok (Jumat, 25/10) diprediksi cenderung menguat di kisaran 4.550-4.650 poin.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan IHSG bergerak menguat cukup signifikan didorong oleh sentimen positif dari realisasi investasi pada kuartal III 2013 yang tercatat senilai Rp 100,5 triliun atau naik 22,9% "year on year".
Selain itu, lanjut dia, bursa regional juga menguat dipengaruhi oleh ekspektasi the Fed yang akan menunda rencana pengurangan stimulus keuangannya.
"Diproyeksikan IHSG BEI akan bergerak `mixed` dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 4.530-4.669 poin pada akhir pekan," paparnya.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 208.571 kali dengan volume mencapai 5,81 miliar lembar saham senilai Rp 6,22 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 164,13 poin (0,71%) ke level 22.835,82, indeks Nikkei-225 naik 60,36 poin (0,42%) ke level 14.486,41, dan Straits Times menguat 10,90 poin (0,34%) ke posisi 3.215,70. (Antara)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...