Pasca Dibekukan, PSSI Berpotensi Dilarang Bertanding di Seluruh Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anton Sanjoyo, pengamat sepak bola, menyebut pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan tim bentukannya yang dinamai tim sembilan dinilai dapat menjadi blunder karena terancamnya tim nasional di segala jenis usia tidak dapat berpartisipasi di ajang internasional.
“Jalannya SEA Games itu berada di bawah Komite Olimpiade Asia (OCA/ Olympic Council of Asia ) di mana negara-negara anggotanya juga ada yang menjadi anggota FIFA. Ini akan menjadi masalah apabila FIFA nantinya melarang Indonesia bertanding dalam ajang internasional," kata Anton di Jakarta, Sabtu (18/4).
Berdasarkan surat dengan nomor 01307 tahun 2015 yang ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi pada Jumat (17/4) ada beberapa poin yang menyangkut pembekuan di antaranya adalah pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PSSI.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah termasuk kepolisian tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada kepengurusan PSSI dan seluruh kegiatan keolahragaan.
Langkah pemerintah yang akan dilakukan setelah ada pembekuan adalah membentuk Tim Transisi yang akan mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA.
Untuk Tim Nasional yang akan menghadapi SEA Games 2015 akan tetap berjalan. Pemerintah, KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia) telah sepakat pengelolaan akan diserahkan ke Satlak Prima. Menurut Menpora, Imam Nahrawi, dasar pembekuan tersebut mengacu pada tidak diindahkannya SP (Surat Peringatan) 1, SP2 dan SP3 oleh PSSI yang jatuh tempo pada tanggal 17 April 2015 pukul 18.40.
Dengan turunnya surat pembekuan tersebut bisa dikatakan sebagai langkah tegas dari pemerintah. Apalagi selama ini memang konsentrasi dalam memantau persepakbolaan nasional dan bahkan membentuk Tim Sembilan.
Surat dengan nomor 01307 tahun 2015 ini ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi per tanggal 17 April.
Anton menambahkan apabila Singapura akan berhadapan dengan Indonesia dalam SEA Games, mereka (Singapura) pasti menolak bertanding dengan Indonesia karena organisasinya sedang bermasalah. “Kalau bertanding domestik masih bisa bermain, namun untuk SEA Games dan ajang-ajang internasional lainnnya dipastikan Indonesia tidak bisa bertanding,” kata Anton.
Sebelumnya, Sekjen FIFA, Jerome Valcke melalui surat yang ditujukan kepada Menpora tertanggal 10 April 2015 menjelaskan bahwa langkah yang dibuat Menpora dan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) memberikan sejumlah persyaratan dalam proses verifikasi menyalahi statuta FIFA.
"Sehubungan dengan keikutsertaan klub-klub di ISL musim 2015, kami menginformasikan kepada Anda bahwa semua anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh pihak ketiga yang jelas diatur dalam pasal 13 dan 17 statuta FIFA," demikian isi bunyi surat dari FIFA.
FIFA memperingatkan agar permasalahan sepak bola Indonesia yang melibatkan PSSI, Menpora, dan BOPI cepat terselesaikan. Jika terus berlarut, maka ancaman sanksi dari FIFA sudah menanti. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...