Pasca Konflik, 100.000 Orang Jadi Tunawisma di Gaza
GAZA, SATUHARAPAN.COM – Laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) yang dirilis Kamis (28/8), lebih dari 100.000 orang menjadi tunawisma pasca-serangan Israel selama 50 hari.
Menurut laporan, lima persen dari jumlah rumah di Gaza telah hancur, atau setara dengan 18.000 rumah, menambah defisit kebutuhan rumah sebesar 71.000 rumah. Serangan Israel ke Gaza menyebabkan 108.000 orang menjadi tunawisma.
UNOCHA juga mengeluarkan rilis jumlah korban tewas di Gaza, setidaknya 1.462 orang tewas sejak 7 Juli, termasuk 495 anak-anak dan 253 perempuan. Dari kelompok bersenjata dilaporkan 265 orang tewas dan 377 orang tidak bisa dikenali identitasnya. Sementara korban luka menurut Departemen Kesehatan Palestina, sejak 20 Agustus, 10.224 orang termasuk 3.106 anak-anak, 1970 perempuan dan 368 lansia menderita luka akibat serangan Israel.
“Diperkirakan 1.000 anak menderita cacat permanen dan 1.500 anak kehilangan orangtuanya. Di Israel sendiri korban tewas mencapai 69 orang terdiri dari empat warga sipil, satu anak dan satu warga asing,” kata laporan UNOCHA.
Layanan publik di Gaza berhenti akibat serangan Israel. Jaringan air dan listrik telah rusak dan pembangkit listrik satu-satunya di Gaza tidak bisa beroperasi akibat serangan pada Jumat (29/8). Perbaikan dan perawatan utilitas publik Gaza tidak bisa dilakukan karena banyak teknisi yang tewas dan luka akibat serangan Israel.
Dinas Layanan Air Gaza menyebutkan sekitar 75 persen jaringan air telah diperbaiki dan berfungsi kembali. Tetapi, hanya 10 persen populasi Gaza menerima air setiap hari, dan 15 persen populasi menerima air selama enam sampai delapan jam per hari, Di Rafah rata-rata populasi hanya menerima air setiap dua hari, sementara 50 persen populasi menerima air setiap empat hari dan 25 persen populasi di Gaza, menerima air setiap lima hari sekali. (ochaopt.org)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...