Pasca-perseteruan Ahok-DPRD, Menpan Kunjungi Balai Kota

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi (kiri) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berkunjung ke Balai Kota bulan lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com/Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi pada Jumat (6/3) mendatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Saat dikonfirmasi awak media, kedatangannya ke Kantor Gubernur DKI diakui Yuddy untuk memastikan bahwa tata-kelola pemerintahan tak tergoyahkan oleh konflik antara eksekutif dan legislatif.

"Dinamika politik apapun yang sedang berlangsung di DKI antara Gubernur DKI dengan legislatif, saya ingin memastikan tata kelola pemerintahan dengan pelayanan publik di DKI tidak terganggu," ujar Yuddy di Balai Kota seusai bertemu Ahok.

Yuddy juga menyataka turut memberikan dukungan moril atas nama pemerintah pusat kepada Ahok agar dapat melaksanakan tugas kenegaraan dengan baik.

"Saya meminta Pak Ahok agar lebih meningkatkan komunikasi dengan rekan-rekan di legislatif sehingga didapatkan rasa saling pengertian dan rasa saling menghormati tanpa bermaksud mencampuri urusan substansi masalah anggaran pemerintah DKI," Yuddy menambahkan.

Pembahasan anggaran siluman, lanjut Yuddy adalah urusan internal. Namun ia meminta agar DPRD tidak memakzulkan atau menjatuhkan Ahok.

"Menurut saya ini bukan suatu kelaziman. Akan menjadi (preseden) yang sangat buruk kalau itu dilakukan. Silakan saja mengkritik, tentu etika juga harus di kedepankan. Walau bagaimana kita ini kan negara Timur, menjunjung tinggi nilai-nilai persudaraan, gotong royong. Jadi etika harus tetap dijaga dalam komunikasi," Yuddy memberi nasihat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja