Pasca Serangan, Charlie Hebdo Dicetak 1 Juta Eksemplar
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Para redaktur Charlie Hebdo yang masih tersisa, bertekad untuk tdak membiarkan serangan mematikan terhadap kantor mereka di Paris menghentikan penerbitan itu. Mereka menegaskan minggu depan akan terbit dengan jumlah oplah 1 juta eksemplar, dari yang biasanya 50 ribu eksemplar.
Patrick Pelloux, kontributor majalah itu yang sehari-hari bekerja sebagai dokter ruang gawat darurat, menegaskan hal itu dalam wawancara dengan i-Tele.
"Saya datang ke sini untuk memberitahu Anda bahwa majalah tersebut akan berlanjut karena mereka (para penyerang, Red) tidak boleh menang dan Charb, Cabu, Wolinski, Berard Maris, Honore, Elsa, Tignous, Mustapha dan polisi yang terbunuh karena melindungi kita tidak boleh mati sia-sia," kata Pelloux, seperti dikutip Associated Press.
Sembilan dari 12 orang yang tewas oleh para penyerang pada Rabu (7/1) kemarin adalah staf dan kontributor Charlie Hebdo.
Anggota tim redaksi yang tersisa akan dibantu oleh staf dari rekan-rekan dari media sejenis, termasuk oleh editor dari majalah bulanan Sine, yang juga merupakan majalah bergenre satiris seperti Charlie Hebdo. Mereka akan membantu menyediakan isi dan sumber-sumber.
"Para disainer, proofreader, editor, telah merespon tanpa ragu-ragu, 'sekarang'," kata para editor Charlie Hebdo dalam sebuah pernyataan yang diterjemahkan.
Menurut AFP, Beberapa perusahaan radio, televisi dan surat kabar bertemu dengan Kementerian Kebudayaan Perancis untuk membahas penerbitan Charlie Hebdo.
"Kita memiliki misi," kata Menteri Kebudayaan Fleur Pellerin, sebagaimana dikutip Toronto Star. "Kita harus mengorganisasikan diri kita sendiri sehingga Charlie Hebdo edisi mendatang dapat terbit," kata dia.
Edisi mendatang, menurut AFP, Charlie Hebdo akan terdiri dari delapan halaman.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...