Pascagempa, Presiden Ekuador: Harus Bangun Gedung Sesuai Standar
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Ekuador Rafael Correa memerintahkan pemerintah daerah bila membangun gedung pasca gempa untuk mematuhi standar yang berlaku, karena Correa mendapati bukti yang menunjukkan banyak bangunan di Ekuador mudah runtuh karena berada di bawah standar dalam gempa yang terjadi Sabtu (17/4) dini hari WIB lalu.
"Ratusan orang meninggal dunia karena bahan bangunan berkualitas buruk. Aturan pendirian standar bangunan tidak dipenuhi,” kata Correa setelah melakukan inspeksi hari Senin (25/4) seperti diberitakan Xinhua.
Correa menambahkan warga Ekuador masih melalui masa-masa berkabung, dan dia optimistis dalam beberapa pekan mendatang negaranya akan melakukan fase rekonstruksi.
“Pemerintah daerah harus paham melakukan penghematan di sektor mana saja, dan mengetahui kapasitas sebuah gedung, serta bangunan apa yang diizinkan untuk berdiri. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi,” kata Correa.
Dalam catatan Xinhua, gempa bumi Ekuador yang terjadi Jumat (16/4) malam waktu setempat atau Sabtu (17/4) dini hari WIB berkekuatan 7,8 pada skala Richter, telah merenggut nyawa 655 korban jiwa, 4.605 luka-luka, 48 hilang, dan saat ini terdapat setidaknya 29.067 warga Ekuador yang tinggal di tempat penampungan.
Saat ini Biro Pembangunan Konstruksi Ekuador (NEC) menyatakan semua bangunan harus tahan gempa. NEC menyalahkan banyak pemerintah kota yang memberi melakukan pembangunan gedung tidak sesuai dengan standar prosedur dan mengontrol inspeksi sebuah bangunan di wilayah tersebut.
Kementerian Perencanaan Nasional pada hari Sabtu (23/4) mengestimasi kerugian yang diderita negara tersebut akibat rusaknya bangunan perumahan, sekolah, dan rumah sakit, melebihi Rp 354 triliun. (xinhuanet.com).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...