Pasukan Gabungan Rusia dan Belarusia Beroperasi di Perbatasan Ukraina
MINSK, SATUHARAPAN.COM-Belarusia mengatakan pada hari Selasa (11/10) bahwa kontingen pasukan Belarusia yang dikerahkan bersama pasukan Rusia adalah kelompok "murni defensif" yang bertujuan untuk mempertahankan perbatasan bekas republik Soviet yang terkait erat dengan Rusia.
“Sekali lagi kami tekankan bahwa tugas-tugas Kodam adalah murni defensif. Dan semua kegiatan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk memberikan respons yang memadai terhadap tindakan di dekat perbatasan kami,” kata Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin, dalam sebuah pernyataan.
Awal pekan ini Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat pemimpin Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa negara-negara tersebut telah mengerahkan pasukan bersama tetapi tidak merinci di mana.
Dia mengatakan pembentukan pasukan ini bertepatan dengan ledakan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia, ledakan yang dituduhkan Moskow dilakukan oleh Ukraina.
Pengerahan itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pasukan Belarusia dapat bergabung dengan pasukan Rusia dalam misi perjuangan mereka untuk merebut dan menguasai wilayah di Ukraina timur.
Namun, kepala Dewan Keamanan Belarusia, Alexander Volfovich, mengatakan pada hari Selasa kekhawatiran itu tidak beralasan dan mengatakan negara-negara Barat sedang mempertimbangkan untuk menyerang Belarus dengan dalih itu.
"Di Barat, sayangnya, pendapat sedang ditanamkan bahwa tentara Belarusia dapat melakukan operasi militer khusus di wilayah Ukraina," katanya seperti dikutip oleh kementerian pertahanan.
“Negara-negara Eropa sudah secara terbuka mempertimbangkan kemungkinan opsi untuk agresi terhadap negara kita. Di eselon kekuasaan tertinggi di Ukraina, kemungkinan menyerang Belarusia juga sedang dibahas,” tambahnya.
Belarusia bergantung secara finansial dan politik pada sekutu utamanya, Rusia. Lukashenko mengizinkan pasukan Rusia masuk ke negara itu dengan dalih latihan militer di bulan-bulan sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya di Ukraina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...