Pasukan Irak Serang Benteng Terakhir ISIS di Mosul Barat
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM- Pasukan Irak tengah melancarkan serangan ke wilayah barat kota Mosul yang merupakan kota tua dan benteng terakhir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun diperkirakan di wilayah itu masih ada ribuan penduduk sipil yang terjebak.
Pada hari Selasa (7/3) militer Irak mengatakan bahwa mereka telah merebut kantor utama pemerintah Provinsi Niniwe di Mosul dari tangan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), dan merebut museum yang terkenal yang dihancurkan oleg ISIS..
Selain musem dan kantor pemerintah, pasukan itu juga telah menguasai tiga wilayah kota itu. Disebutkan pasukan tengah melancarkan serangan baru ke wilayah barat kota, kubu terbesar dan wilayah yang tersisa dari ISIS yang menyatakan sebagai khilafah Islam pada 2014.
Serangan itu didukung oleh serangan bom pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam melawan ISIS di Irak dan Suriah. Di wilayah barat yang merupakan kota tua masih terdapat ribuan penduduk sipil yang terperangkap oleh aturan ISIS.
JOC (Joint Operations Command) Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP bahwa polisi federal dan unit pasukan elite gerak cepat telah "membebaskan" kantor utama pemerintah Provinsi Nineveh.
Mereka juga menguasai jembatan Al-Hurriyah, dalam langkah menuju wilayah barat Mosul. Disebutkan bahwa semua jembatan yang melintasi sungai Tigris di Mosul telah rusak atau hancur, dan pasukan Irak akan memperbaikinya.
Petugas juga mengatakan telah merebut kembali museum Mosul, di mana militan Islamis menghancurkan artefak yang sangat berharga, dan merilis video amukan mereka pada Februari 2015.
Video itu menunjukkan militan Islamis berada di museum menghancurkan patung. Adegan lain menggabarkan militan ISIS menggunakan bor untuk menghancurkan sebuah patung pada situs arkeologi di kota itu.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...