Pasukan Irak Serang Markas Milisi Yang Didukung Iran
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Pasukan keamanan Irak menggerebek sebuah markas besar milik milisi kuat yang didukung Iran di Baghdad selatan hari Kamis (25/6) malam, dan menahan belasan anggota kelompok itu, kata pejabat pemerintah dan sumber-sumber paramiliter.
Serangan itu adalah tindakan paling berani oleh pasukan Irak terhadap kelompok milisi besar yang didukung Iran dalam beberapa tahun, dan menargetkan faksi Kataib Hizbullah. Milisi ini oleh para pejabat Amerika Serikat dituduh menembakkan roket ke pangkalan yang menampung pasukan AS dan fasilitas lainnya di Irak.
Pejabat pemerintah Irak dan sumber paramiliter kemudian memberikan versi yang bertentangan tentang apa yang terjadi selanjutnya.
Sumber paramiliter dan seorang pejabat pemerintah mengatakan mereka yang ditahan dipindahkan tak lama kemudian ke cabang keamanan kelompok payung paramiliter Irak, Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Seorang pejabat pemerintah membantah pemindahan semacam itu dan mengatakan milisi masih dalam tahanan dinas keamanan lainnya. Sumber-sumber itu memberi angka berbeda untuk mereka yang ditahan. Seorang pejabat PMF mengatakan mereka 19 orang. Pejabat pemerintah mengatakan bahwa mereka 23 orang.
Tindakan Tegas terhadap Milisi
Serangan itu adalah tanda pertama bahwa pemerintah perdana menteri baru Irak, Mustafa Al-Kadhimi, memenuhi janji untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok milisi yang telah menargetkan instalasi AS.
Itu terjadi setelah sejumlah serangan roket di dekat kedutaan AS di Baghdad dan situs militer AS lainnya di negara itu dalam beberapa pekan terakhir.
Tetapi insiden itu juga menyoroti betapa sulitnya menghadapi milisi. Seorang pejabat senior PMF mengatakan setelah beberapa negosiasi, mereka yang ditahan diserahkan kepada pasukan keamanan paramiliter.
Kelompok Setia pada Iran
PMF adalah institusi negara Irak, namun berisi faksi-faksi yang setia kepada Iran. Meskipun ada kelompok lain, tetapi didominasi oleh milisi yang selaras dengan Iran.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa tiga komandan Kataib Hizbullah telah ditahan dalam serangan itu, dilakukan oleh Pasukan Elite Irak Kontra Terorisme. Salah satu komandan itu adalah orang Iran, katanya.
Seorang pejabat PMF lain mengatakan tidak ada komandan Kataib Hizbullah yang ditahan. Dan seorang juru bicara untuk koalisi pimpinan AS di Irak dan sumber-sumber paramiliter Irak menyangkal ada di antara mereka yang ditahan telah diserahkan kepada militer AS, setelah seorang pejabat pemerintah lainnya mengatakan.
Ketegangan antara Washington dan Teheran terutama di tanah Irak telah tinggi selama setidaknya satu tahun terakhir.
Ketegangan itu hampir meledak menjadi konflik regional pada Januari lalu setelah Amerika Serikat membunuh tokoh militer Iran, Qassem Soleimani, dan kepala paramiliter Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis, dalam serangan pesawat tak berawak di bandar udara Baghdad.
Baik Teheran dan Washington mendukung Kadhimi menjadi perdana menteri yang ditunjuk pada bulan Mei, setelah dua perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya gagal mendapat dukungan parlemen. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...