Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:53 WIB | Selasa, 11 Juni 2024

Pasukan Israel Selamatkan Empat Sandera Hidup dari Gaza

Para sandera diselamatkan dari dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat di Gaza tengah
Anggota keluarga sandera, yang diculik dalam serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober, bereaksi ketika mereka berjalan menuju pusat medis setelah militer mengatakan bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dari Jalur Gaza tengah, di Ramat Gan, Israel, pada 8 Juni 2024. (Foto: Reuters)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Militer Israel mengatakan pasukannya pada hari Sabtu (8/6) telah menyelamatkan empat sandera Israel yang masih hidup dari Gaza setelah “operasi siang hari yang kompleks.”

Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun), diculik oleh organisasi teroris Hamas dari festival musik Nova pada 7 Oktober,” kata militer dalam sebuah pernyataan, menambahkan keempatnya berada dalam “kondisi medis yang baik.”

“Para sandera diselamatkan… dari dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat” di Gaza tengah, tambah militer.

Penyelamatan yang jarang terjadi ini terjadi delapan bulan setelah perang melawan militan Hamas Palestina di Gaza. Selama serangan mereka pada tanggal 7 Oktober di festival musik dan wilayah lain di Israel selatan, para militan menyandera 251 orang, 116 di antara mereka kini masih berada di wilayah Palestina, termasuk 41 orang yang menurut tentara telah tewas.

Sebelumnya pada hari Sabtu (8/6), militer mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pasukan “menargetkan infrastruktur teroris di wilayah Nuseirat.”

Sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan serangan Israel di wilayah tengah wilayah tersebut, termasuk di kamp Nuseirat, menewaskan sedikitnya 15 orang pada hari Sabtu.

“Serangan udara Israel yang intens di wilayah pusat menyebabkan sedikitnya 15 orang syahid dan puluhan orang terluka dan telah dibawa ke rumah sakit Martir Al-Aqsa,” kata juru bicara fasilitas tersebut, dokter Khalil al-Dakran, kepada AFP.

Dakran mengatakan para korban berasal dari dalam dan sekitar kamp Nuseirat serta Deir al-Balah, tempat rumah sakit tersebut berada.

Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah: “Ada puluhan jenazah syuhada dan korban luka tergeletak di tanah, di jalan-jalan, dan di ruang aman.” Kelompok tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel terlibat dalam “agresi brutal dan biadab di kamp Nuseirat.”

Tayangan media sosial yang di saluran televisi Israel menunjukkan kepulan asap tebal mengepul ke langit dari beberapa bangunan di Nuseirat.

Dalam beberapa pekan terakhir militer telah melancarkan serangan udara dan darat yang intens di dan sekitar Nuseirat.

Pada hari Kamis (6/6), militer menyerang sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan yang dikelola oleh badan PBB untuk mendukung pengungsi Palestina, juga dikenal sebagai UNRWA, yang menurut rumah sakit Al-Aqsa telah menewaskan 37 orang.

Militer Israel mengakui bahwa mereka melakukan serangan di kamp pengungsi Nuseirat yang menargetkan sekolah PBB, dan mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan 17 “teroris” di sana.

Pada bulan Februari, misi penyelamatan lainnya membebaskan dua sandera, namun kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan udara besar-besaran yang menyertai misi tersebut menewaskan sekitar 100 orang di Rafah, Gaza selatan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home