Pasukan Kurdi Tangkap Komandan ISIS di Raqqa, Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Pasukan pimpinan Kurdi Suriah menangkap seorang komandan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah timur sebagai bagian dari operasi berkelanjutan yang menargetkan sel-sel tidur di kota Raqqa, pasukan yang didukung Amerika Serikat mengumumkan hari Kamis (26/1).
Komandan itu menjabat sebagai kepala faksi kelompok ekstremis untuk Raqqa dan termasuk di antara 68 gerilyawan yang ditahan dalam operasi itu, kata Pasukan Demokratik Suriah.
Operasi tersebut dimulai awal pekan ini, sebagai tanggapan atas serangan Desember oleh ISIS yang menargetkan bangunan militer dan keamanan di Raqqa dan menewaskan sedikitnya enam pejuang Kurdi Suriah. Seorang komandan Kurdi, Mazloum Abdi, mengatakan mereka memiliki indikasi "persiapan serius" oleh ISIS untuk serangan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang oposisi yang berbasis di Inggris, mengatakan militan ISIS juga menargetkan penjara intelijen militer yang menahan sekitar 200 militan dalam serangan Desember.
ISIS kehilangan semua kendali teritorial di Irak dan Suriah pada tahun 2019, setelah kampanye yang didukung AS selama bertahun-tahun yang mengalahkan apa yang disebut “kekhalifahan”, di mana Raqqa pernah menjadi ibu kota de facto ISIS.
Namun, sel-sel tidur militan bertahan dan sejak itu telah membunuh puluhan warga Irak dan Suriah. Pasukan Kurdi Suriah dan AS sering melakukan penggrebegan yang menargetkan sel-sel tidur ISIS di Suriah utara dan timur.
Komandan ISIS yang ditangkap diidentifikasi sebagai Atallah al-Maythan. Pasukan Kurdi Suriah mengatakan dia memimpin operasi kelompok militan di seluruh provinsi Raqqa, dan diduga “mengakui keterlibatannya dalam merencanakan dan memimpin aksi teroris,” memeras uang dari penduduk di daerah itu dan terus berhubungan dengan sel-sel tidur ISIS.
Sekitar 5.000 pejuang pimpinan Kurdi Suriah terlibat dalam operasi tersebut, dan telah menggrebeg sekitar 80 lokasi, kata juru bicara mereka, Farhad Shami, kepada The Associated Press. Koalisi pimpinan AS memberikan dukungan udara, pengintaian, dan pengumpulan intelijen, tambah Shami.
Ini adalah operasi kedua baru-baru ini oleh pasukan yang didukung AS di Suriah. Pada akhir Desember, para pejuang pimpinan Kurdi Suriah menargetkan sel-sel ISIS di al-Hol dan Tal Hamis, menyusul lonjakan serangan militan.
Komando Pusat AS mengatakan bahwa 215 militan dari ISIS ditangkap tahun lalu dan 466 tewas di Suriah. Ada sekitar 900 tentara AS di Suriah. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...