Pasukan SDF Kurdi Suriah Klaim Serang dan Tewaskan Lima Pasukan Turki
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan pada hari Jumat (6/10) bahwa mereka telah membunuh lima tentara Turki dalam operasi yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan pesawat tak berawak Turki di wilayah yang berada di bawah kendali mereka
SDF yang didukung Amerika Serikat mengatakan operasi tersebut dilakukan pada hari Kamis (5/10) terhadap dua pangkalan militer tempat pasukan Turki ditempatkan.
Sementara itu, dilaporkan bahwa seorang tentara Turki tewas karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan roket di Suriah, kata kementerian pertahanan pada hari Jumat (6/10), kematian pertama di Ankara sejak negara itu melancarkan gelombang serangan udara pekan ini.
Turki meningkatkan serangan udara lintas batas terhadap sasaran Kurdi di Suriah timur laut dan Irak utara sebagai pembalasan atas pemboman di Ankara yang melukai dua polisi pada hari Minggu (1/10).
Cabang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang terdaftar sebagai kelompok teror oleh Turki dan sekutu Baratnya, mengaku bertanggung jawab atas serangan serupa yang pertama di Ankara sejak 2016.
Kementerian Pertahanan mengatakan tentara tersebut terluka dalam serangan rudal terhadap pangkalan militer Turki di kota Dabiq, Suriah utara.
Turki menyimpulkan bahwa dua penyerang yang tewas dalam serangan Ankara berasal dari Suriah.
Operasi Turki di Suriah terutama menargetkan fasilitas minyak dan fasilitas lain yang dikendalikan oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
Kelompok ini merupakan bagian integral dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, tentara de facto Kurdi di wilayah tersebut, yang mempelopori pertempuran untuk mengusir ekstremis ISIS dari wilayah tersebut pada tahun 2019.
Dukungan Amerika Serikat terhadap YPG telah memperburuk hubungan Ankara dengan Washington sejak kekalahan kelompok ekstremis tersebut.
Ketegangan tersebut meluas ketika sebuah jet tempur AS menembak jatuh pesawat tak berawak Turki pada hari Kamis (5/10) yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan AS yang mendukung YPG.
Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, pada hari Jumat menyebut dukungan asing untuk YPG sebagai “kebodohan yang sangat besar.”
“Akhiri kebijakan salah arah Anda dalam mendukung kelompok teror,” kata Altun.
Kementerian Pertahanan Turki pada hari Jumat juga melaporkan kematian seorang tentara yang terluka di Irak pada 30 September. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...